.webp)
Tampil cantik dan modis menjadi dambaan setiap wanita. Peluang ini ditangkap seorang perempuan muda dari Paciran, Lamongan. Dia menggeluti usaha eyelash extension atau sambung bulu mata yang meraup cuan.
Pengusaha di bidang kecantikan itu adalah Chelsea Cici Liana (33). Perempuan kelahiran Yogyakarta ini melihat peluang usaha itu karena peminatnya besar.
"Usaha ini sebenarnya berawal dari hobi sejak saya masih tinggal di Yogyakarta dulu," kata Chelsea saat dihubungi detikJatim, Selasa (8/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menekuni usaha ini, Chelsea adalah seorang marketing sebuah perusahaan makanan. Ketika menikah, dia pindah ke Lamongan untuk mengikuti sang suami.
Dia memilih untuk menekuni usaha yang merupakan hobinya itu. Kini, usaha yang telah dibangun selama hampir 5 tahun itu telah membuahkan hasil.
"Saya dulu di Yogyakarta juga pernah ikut kursus eyelash, jadi saya memutuskan untuk merintis usaha eyelash dari nol," ujar Chelsea.
Berbekal modal dari uang tabungan, Chelsea merintis usaha dengan nama Eyelash Extension by Chels Studio Academic sejak 2017 lalu. Ketika itu, dia belum memiliki rekan kerja. Sehingga Chelsea harus melayani pelanggan dari rumah ke rumah, meski banyak rintangan.
"Pernah juga kesasar waktu ke rumah pelanggan karena saya belum paham medan dan area Lamongan," terang Chelsea.
Seperti pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Usaha eyelash yang dirintis Chelsea pun mulai berkembang. Kini, dia tidak hanya melayani pelanggan dari Lamongan saja, tapi sudah berkembang ke beberapa daerah lain. Seperti Gresik, Tuban, Surabaya, Bojonegoro, dan sebagainya.
Dia menyebut, harga yang dipatok untuk pelanggannya cukup bervariasi. Mulai dari Rp 150 ribu sampai Rp 400 ribu untuk pemasangan bulu mata. Untuk proses pemasangannya berlangsung 1-2 jam per orang.
"Mulai dari yang dimulai dari pembersihan, lash shampoo, pemberian protein, dan seterusnya," papar Chelsea.
Chelsea mengatakan keawetan bulu mata sambung tergantung perawatan. Jika dirawat dengan baik, bisa awet hingga 6 bulan.
"Untuk memenuhi kebutuhan customernya, saya mendatangkan bahan baku dari luar negeri dan dalam negeri," ungkap Chelsea.
Selama pandemi, Chelsea menyebut bahwa usahanya tak begitu terimbas. Namun, dia memberlakukan pembatasan jumlah pelanggan per harinya. Omset yang didapatkan Chelsea pun telah mencapai puluhan juta per bulan.
"Sekarang juga mulai membuka kursus eyelash bagi pemula," tutur Chelsea.
Salah satu pelanggan, Eny mengungkapkan kepuasannya dengan pelayanan yang diberikan di Chelsea. Dia mengaku sudah berkali-kali menggunakan jasa Chelsea.
"Pelayanannya baik dan kualitasnya juga bagus. Orangnya juga ramah. Saya sudah berkali-kali datang ke sini," sebut Eny, warga Desa Kemantren, Kecamatan Paciran itu.
(hse/fat)
