Harga Telur di Lamongan Mendekati Normal Rp 23 Ribu Per Kg

Harga Telur di Lamongan Mendekati Normal Rp 23 Ribu Per Kg

Eko Sudjarwo - detikJatim
Selasa, 08 Mar 2022 06:00 WIB
Harga telur di Lamongan hampir normal
Pedagang di Pasar Sidoharjo Lamongan. (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Harga telur ayam ras di Lamongan sempat tembus Rp 14 ribu/kg hingga memicu aksi unjuk rasa para peternak akhir tahun lalu. Saat ini, harganya hampir mendekati normal, yakni Rp 23 ribu/kg.

Pada pekan pertama Maret ini, harga telur di pasar-pasar yang ada di Lamongan stabil di harga Rp 23 ribu/kg. Sebut saja di Pasar Sidoharjo, Pasar Babat, Pasar Blimbing, dan Pasar Mantup. Di pasar-pasar ini telur stabil di harga Rp 23 ribu sejak pekan kemarin.

"Harga telur saat ini Rp 23 ribu per kilogram. Kalau Harga telur ayam kampung juga stabil di harga Rp 45 ribu/kg," kata salah seorang pedagang di Pasar Sidoharjo Lamongan, Maesaroh, Selasa (8/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesuai Permendag No 7 Tahun 2020, harga acuan penjualan telur ayam ras di tingkat konsumen Rp 24 ribu/kg. Harga terkini telur di Lamongan itu pun bisa dikatakan mendekati normal.

Bila harga telur kembali stabil di angka Rp 23 ribu per kilogram, komoditas lain yang sampai saat ini mengalami kenaikan adalah cabai merah besar yang naik Rp 2 ribu menjadi Rp 42 ribu dari harga sebelumnya Rp 40 ribu/kg. Sementara, cabai rawit masih stabil di harga Rp 70 ribu/kg.

ADVERTISEMENT

"Cabai rawit tetap Rp 70 ribu/kg, kalau cabai merah besar naik jadi Rp 42 ribu/kg," ujarnya.

Naiknya harga kebutuhan pokok di Lamongan ini ternyata tidak luput dari perhatian polisi. Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana mengaku, telah menerjunkan timnya yang tergabung dalam Satgas Pangan untuk memantau kenaikan harga ini.

Dari berbagai sampling yang dilakukan, kata Miko, memang ada kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok di pasar-pasar yang ada di Lamongan. "Memang ada kenaikan harga, tapi kenaikan ini karena sebab yang normal dan bukan penimbunan," ujar Miko.

Miko menyebutkan, Satgas Pangan dari Polres Lamongan akan terus memantau dan menjaga agar tidak terjadi penimbunan atau semacamnya. Hingga saat ini, lanjut Miko, polisi juga belum menemukan indikasi adanya penimbunan di Lamongan.

"Ini yang kami jaga agar jangan sampai terjadi penimbunan atau semacamnya sehingga kami menerjunkan tim Satgas Pangan untuk memantau hal ini dan di Lamongan ini kami belum menemukan indikasi ke arah sana," katanya.




(dpe/iwd)


Hide Ads