Program Inkubasi Wirausaha Dorong Kemudahan Usaha Batik di Mojokerto

Program Inkubasi Wirausaha Dorong Kemudahan Usaha Batik di Mojokerto

Muhamad Yoga Prastyo - detikJatim
Senin, 07 Mar 2022 19:11 WIB
Pemkot Mojokerto
Foto: Dok. Pemkot Mojokerto
Jakarta - Program inkubasi wirausaha yang digagas Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Koperasi UKM Perindustrian Perdagangan (Diskopukmperindag ) kini telah berhasil menunjukkan dampaknya. Program ini digagas sebagai salah satu upaya memulihkan ekonomi masyarakat terdampak pandemi COVID-19.

Salah satu dampak nyata dari program inkubasi wirausaha ini diakui oleh kelompok wirausaha batik Enggal Karya. Menurut ketua kelompok Enggal Karya, Kurnia Sundari, program inkubasi ini memberikan beragam kemudahan dalam memenuhi kebutuhan kelompok wirausaha batiknya.

"Kemarin kan waktu awal pandemi kita itu serba sulit, pemasarannya sulit, beli kebutuhan bahannya juga sulit. Tapi setelah ikut inkubasi terasa sekali ada kemajuan," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/3/2022).

Lebih lanjut, Sundari juga mengungkapkan selain mendapat pelatihan dan pendampingan, kelompok wirausaha batiknya juga telah menerima bantuan permodalan.

"Ini kita juga dapat bantuan alat batik dan kain. Jadi setelah tahu ilmunya kami langsung bisa produksi. Dibantu juga info-info pemasaran. Jadi memang sudah ada hasilnya," ungkapnya.

Sundari kembali mengatakan usaha yang dijalani bersama kelompoknya telah membantu menambah pemasukan bagi rumah tangga mereka. Selanjutnya, ia dan rekannya pun berharap tetap mendapat perhatian dari pemerintah.

"Tentu, kita butuh bantuan dari instansi pemerintah, entah pemasaran ataupun permodalan, agar ke depan bisa semakin berkembang dan membantu lebih banyak warga lagi," pungkas Sundari.

Diketahui, Sundari bersama kelompok wirausaha batiknya telah mendapatkan pelatihan sejak pertengahan tahun 2021. Pada Desember tahun lalu, kelompok tersebut menamakan dirinya dengan nama Enggal Karya atas prakarsa dan bantuan dari Kelurahan Surodinawan dan Diskopukmperindag Kota Mojokerto.

Saat ini, tiap anggota kelompok tersebut telah mampu memproduksi 3 hingga 6 helai kain setiap bulannya dan telah dilirik oleh pasar lokal. Hal ini pun mendapat apresiasi dari Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.

"Ini sudah bagus, rapi, dan memang layak untuk dipasarkan lebih luas. Ini bisa jadi jujugan untuk wisatawan yang ke Kota Mojokerto. Produknya bagus dan harganya terjangkau," ucap Ika saat mengunjungi langsung tempat produksi batik di Surodinawan Gg 5, No. 68 RT. 07 RW. 02 dalam agenda rutinan Jumat Barokah, Jumat (4/3). (akn/ega)



Hide Ads