.webp)
Minyak goreng masih langka di di Ponorogo. Kelangkaan minyak goreng menggerakkan seorang warga membantu warga mendapatkan minyak goreng dengan harga normal.
Dia adalah Maya Nika Sari, warga Kelurahan Kertosari yang kerap bergerak di kegiatan sosial. Kali ini,dia memberi dan menjual minyak goreng dengan harga normal (Rp 14 ribu/liter) yang modalnya berasal dari seorang donatur.
"Karena minyak mahal dan langka. Jadi ada seorang donatur yang ingin memberi dan menjual minyak dengan harga normal ke warga," tutur Maya kepada detikJatim, Kamis (24/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Donatur tersebut meminta Maya menggunakan uang sumbangannya untuk menebus minyak goreng yang harganya tinggi. Meski akhirnya dijual dengan harga murah, bahkan sebagian diberikan secara gratis.
"Jual rugi istilahnya, tapi karena donaturnya ingin ruginya itu bermanfaat untuk orang banyak," kata Maya.
Maya merinci, ada 600 liter minyak yang dibagikan gratis kepada 300 orang yang membutuhkan. Sementara, 400 liter lainnya dijual dengan harga murah untuk 200 kartu.
"Per kartu atau satu orang, dapat 2 liter," terang Maya.
Untuk minyak goreng yang dibagi secara gratis, Maya menyasar para pedagang kecil yang membutuhkan minyak goreng. Sedangkan minyak goreng yang dijual khusus untuk pedagang skala menengah dan ibu rumah tangga yang kesulitan mencari minyak.
"Biar tidak berkerumun, dibuat aturan jam antrean dari pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WIB. Satu jam antreannya 70 orang," imbuh Maya.
Menurut dia, uang hasil penjualan minyak goreng itu nantinya akan dijadikan modal untuk membeli minyak goreng lagi. Serta dibagikan gratis untuk warga yang membutuhkan.
"Harapannya, semoga minyak goreng lebih mudah mendapatkannya. Kami tidak minta murah banget, yang penting stoknya ada," tutur dia.
Salah satu pembeli minyak, Nur Asma mengaku terbantu dengan adanya minyak murah yang dijual di rumah Maya. Sebab, itu meringankan kebutuhan keluarganya yang kesulitan membeli minyak goreng.
"Terbantu banget dan harganya juga miring," papar Asma.
(hse/fat)
