Polisi melakukan sidak ketersediaan minyak goreng di sejumlah gudang minimarket di Gedangan, Sidoarjo Senin (21/2/2022). Hasilnya, ditemukan keterbatasan suplai minyak goreng.
Dalam sidak kali ini, Polresta Sidoarjo berkomunikasi dengan sejumlah kepala cabang minimarket. Dari diskusi itu, ditemukan bahwa penyebab kelangkaan minyak goreng adalah permintaan dari pihak minimarket tidak dipenuhi sepenuhnya oleh pihak supplier.
"Contohnya di PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Mereka telah menaikkan permintaan minyak goreng ke supplier sebanyak 100 persen, namun hanya dipenuhi 14 persen bulan Januari dan Februari 8 persen. Karena suplainya minim, minyak goreng jadi langka," jelas Kapolresta Sidoarjo, Kombes Kusumo Wahyu Bintoro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kelangkaan minyak goreng, pihak kepolisian akan menindaklanjuti laporan ini kepada supplier.
"Kami menghimbau jangan panik, polisi bersama dinas terkait menjamin situasi seperti ini segera teratasi dan tetap aman kondusif," tandas Kusumo.
Kepala Cabang PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Sidoarjo Sudarman membenarkan keterbatasan stok minyak goreng di tempatnya dikarenakan stok dari supplier yang sangat terbatas.
"Tidak sepenuhnya permintaan kami dipenuhi semuanya, mereka mengirim sedikit dan segera kami distribusikan ke gerai-gerai Alfamart sesuai permintaan," tandas Sudarman.
Seperti di gudang minimarket itu, hanya tersedia 179 karton yang masing-masing berisi 6 minyak goreng kemasan 2 liter. Stok itu pun langsung di distribusikan ke gerai-gerai minimarket di wilayah Sidoarjo, Surabaya, Gresik dan Madura.
Tidak ada permainan harga untuk minyak goreng yang dijual di sana. Yakni Rp 14 ribu/liter.
(hse/iwd)