Harga Kedelai Naik, Produsen Tahu-Tempe di Bojonegoro Menjerit

Harga Kedelai Naik, Produsen Tahu-Tempe di Bojonegoro Menjerit

Ainur Rofiq - detikJatim
Senin, 21 Feb 2022 14:15 WIB
produsen tahu goreng bojonegoro
Produsen Tahu Goreng (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Bojonegoro - Produsen tahu di Bojonegoro makin menjerit karena dihadapkan dengan kondisi bahan baku. Seperti harga kedelai yang makin mahal dan minyak goreng langka.

Kondisi itu terlihat di Kelurahan Ledok Kulon. Sekitar 300 warga di sana berprofesi sebagai produsen tahu goreng. Sebelumnya, mereka dibingungkan dengan kelangkaan minyak goreng yang langka. Kini, kenaikan harga kedelai juga menambah masalah.

"Kami sangat bingung selaku pembuat tahu, setiap hari kedelai mengalami kenaikan harga. Per hari ini sudah 11 ribu per kilogram. Belum lagi minyak goreng satu harga yang sulit dicari. Ini persoalan serius yang harus dicarikan solusi dari pemerintah," keluh Penasehat Paguyuban Pengrajin Tahu Goreng Ledok Kulon, Parnyoto kepada detikJatim, Senin (21/2/2022).

Pihaknya berharap, Pemkab Bojonegoro mau mendengar keluhan ini dan mencarikan solusinya. Sebab, pelaku UMKM merupakan binaan pemerintah.

"Kita ini pelaku UMKM ya mestinya Pemkab bisa membantu untuk mencarikan minyak goreng satu harga, baik yang kemasan maupun yang curah," keluh Parnyoto.

Sementara itu, para pengrajin tahu di Kelurahan Ledok Kulon memperkecil ukuran tahu yang dibuatnya agar bisa menjual harga normal. Namun, jika harga kedelai semakin melambung, akan ada kemungkinan mereka mogok kerja atau tidak memproduksi tahu.

"Kalau kondisi seperti ini ya kita pastikan akan off (mogok) dulu. Karena minyak goreng susah dapat dan kedelai sudah mencapai Rp 11 ribu saat ini. Kalau nanti sudah di angka Rp 12 ribu, saya yakin semua mogok dengan sendirinya," pungkas Parnyoto.


(hse/fat)


Hide Ads