Perajin Tahu Kediri Tidak Ikutan Mogok, Ini Alasannya

Perajin Tahu Kediri Tidak Ikutan Mogok, Ini Alasannya

Andhika Dwi - detikJatim
Senin, 21 Feb 2022 15:29 WIB
perajin tahu kediri
Perajin Tahu (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)
Kota Kediri -

Sebagian produsen tahu-tempe di sejumlah daerah Jatim nampak akan melakukan aksi mogok kerja akibat mahalnya harga kedelai. Namun, perajin tahu di Kota Kediri memutuskan untuk tetap produksi dan berjualan seperti biasa.

Contohnya adalah perajin tahu di Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Mereka tetap memproduksi tahu meski harga kedelai melambung. Namun, mereka mengurangi jumlah produksi.

"Kita tidak ikut-ikutan mogok. Kita tetap produksi meski ada pengurangan jumlah produksi kurang lebih 25 persen," kata Wakil Ketua Paguyuban Kampung Tahu Kelurahan Tinalan, Marjuin. Senin (21/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari data Marjuin, tercatat 25 perajin tahu di Kelurahan Tinalan. Mereka memang tak mau ikuti aksi mogok produksi. Karena para perajin tahu itu sudah memiliki pangsa pasar yang jelas.

Marjuin mengatakan bahwa upaya lain agar para perajin bisa tetap memproduksi tahu adalah dengan menaikkan harga.

ADVERTISEMENT

"Dulu harga tahu per 10 biji itu kita hargai Rp 20 ribu. Sekarang naik jadi Rp 21 ribu. Kenaikan itu masih bisa diterima oleh konsumen kami," pungkas Marjuin.

Hal serupa juga diutarakan oleh seorang warga, Anna. Kabar naiknya harga tahu membuat dia dan keluarga memakluminya.

"Memang berat gara-gara harga kedelai naik, dan harga tahu tempe juga naik. Tapi mau bagaimana lagi tahu dan tempe sudah menjadi makanan pokok keluarga saya. Semoga harga kedelai kembali normal," harap dia.




(hse/fat)


Hide Ads