Cuan Banget, Omzet Budi Daya Ikan Kerapu Keramba di Gili Ketapang Rp 500 Juta

Cuan Banget, Omzet Budi Daya Ikan Kerapu Keramba di Gili Ketapang Rp 500 Juta

M Rofiq - detikJatim
Minggu, 16 Jan 2022 09:06 WIB
budi daya ikan kerapu
Budi daya ikan kerapu keramba di Pulau Gili Ketapang (Foto: M Rofiq)
Probolinggo -

Nelayan di pulau Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo menambah penghasilan dengan budidaya ikan kerapu keramba. Tak tanggung-tanggung, omset setiap tahunnya mencapai Rp 500 juta.

Dalam setahun, mereka bisa memanen ikan kerapu keramba sebanyak dua kali. Budidaya ikan kerapu keramba ini dilakukan di laut lepas.

Sekadar informasi, Pulau Gili Ketapang berjarak sekitar tujuh kilometer dari pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo. Di sini, jumlah penduduknya hampir 10 ribu dan mayoritas bekerja sebagai nelayan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, sudah ada ratusan keramba yang ditebar di sisi timur pulau dengan kedalaman kolam sekitar tujuh meter. Hal ini agar ikan kerapu bisa berkembang biak secara maksimal.

Setiap petak keramba berukuran 12 X 12 meter yang dibagi menjadi enam kolam. Di setiap kolam diisi lima ribu bibit kerapu berukuran 12 centimeter. Rata-rata setiap warga mempunyai satu hingga tiga petak keramba ikan kerapu.

ADVERTISEMENT
budi daya ikan kerapuOmzet dari budi daya ikan kerapu mencapai Rp 500 juta per panen (Foto: M Rofiq)

Perawatannya pun cukup sederhana. Kerapu tergolong kanibal, yakni memakan ikan jenis lainnya seperti ikan beseng atau ikan cendro. Petambak pun tinggal rutin memberi makan.

Dalam setahun, petambak bisa dua kali panen. Jika ditotal, mereka bisa menghasilkan 15 ton ikan kerapu. Sedangkan harga setiap kilogramnya pun cukup fantastis, yakni Rp 65.000 hingga Rp 85.000 per kg nya.

Sayangnya, di Kabupaten Probolinggo belum ada yang menjual bibit kerapu. Akhirnya, warga pun membeli bibit kerapu dari Kabupaten Situbondo bahkan sampai Bali.

Salah satu pembudidaya ikan kerapu yakni Munir. Sehari-hari, Munir menjadi nelayan di Pulau Gili Ketapang. Saat pertama kali membudi daya kerapu, Munir pernah dianggap gila oleh warga lain.

Hal ini karena, hasil ikan di perairan pulau Gili Ketapang sangat melimpah. Masyarakat juga tinggal menangkap saja. Lalu, mengapa dia harus susah-susah membuat keramba.

"Tapi saya tidak menghiraukan omongan orang, dengan gigih dan telaten terus berusaha membudidaya ikan kerapu, hasilnya sangat memuaskan hingga Rp 500 juta," ujar Munir kepada detikcom, Sabtu (8/1/2022).

Munir mulai membudidaya ikan kerpau dengan sistem keramba di laut lepas sejak tahun 2012. Saat itu, bibit ikan kerapu dan pakannya didapat dari bantuan pemerintah pusat. Dia pun langsung membuat keramba di sisi timur pulau Gili Ketapang.

"Awalnya yang membudidaya hanya saya dan sebagian kecil warga, dan keramba hanya sedikit. Lalu, melihat hasil yang signifikan, akhirnya banyak nelayan dan warga di Pulau Gili Ketapang ikut," ungkap Munir.

"Sekarang ada sebanyak 200 unit lebih keramba dengan total ikan sekitar 550.000 ekor ikan kerapu dalam dua kali panen, per panen ikan kerapu mencapai 3 ton," tambah Munir.

Keberadaan keramba ikan kerapu ini juga mampu mempekerjakan warga sekitar yang menganggur. Mulai memperbaiki keramba rusak, memberi pakan bibit ikan kerapu, hingga memantau kesehatan ikan.

Salah satu pekerja kolam keramba ikan kerapu adalah Imam Hambali. Imam mulai merawat ikan kerapu dan memberi makan, hingga memantau kondisi keramba. Akhirnya, banyak warga yang bekerja di kolam keramba apung ikan kerapu, dan dijadikan mata pencaharian sebagian warga di pulau Gili Ketapang.

"Awalnya banyak warga yang gengsi kerja di kolam apung keramba ikan kerapu. Tapi gaji dari kerja ikan kerapu bisa memberi nafkah dan menyekolahkan anak-anaknya, dan akhirnya banyak warga yang menganggur mulai bekerja di kolam apung kerambah ikan kerapu, dan dijadikan mata pencaharian warga di pulau ini," papar Imam.

Nelayan pulau Gili Ketapang pun bertekat akan menjadikan wilayahnya menjadi sentra penghasil ikan kerapu terbesar di Jawa Timur.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Cerita Banting Setir Karyawan Swasta Jadi Peternak Tikus Putih "
[Gambas:Video 20detik]
(iwd/iwd)


Hide Ads