Terselip Kasih di Setiap Momen Tukar Kado Natal

Terselip Kasih di Setiap Momen Tukar Kado Natal

Anastasia Trifena - detikJatim
Kamis, 25 Des 2025 11:00 WIB
Terselip Kasih di Setiap Momen Tukar Kado Natal
Komunitas remaja Gereja Bethany Surabaya. Foto: Anastasia Trifena/detikJatim
Surabaya -

Lampu ruangan tidak terlalu terang sore itu, tapi cukup untuk menghangatkan suasana. Sejumlah anak muda dengan ragam usia dari komunitas remaja Gereja Bethany Surabaya merayakan Natal lebih awal pada Rabu (17/12/2025).

Acara temu itu memiliki dua kegiatan utama, tukar kado dan ramah tamah atau Christmas Dinner. Di manapun dan apapun jenis acara perayaan Natal, tukar kado memang tidak bisa dipisahkan. Sudah seperti acara utama yang wajib dilakukan saat memasuki bulan Desember.

Jika ditarik dari sisi Teologi, kegiatan tukar kado merupakan cerminan dari kisah tiga orang Majus yang mempersembahkan harta mereka ketika bertemu bayi Yesus untuk pertama kalinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang-orang Majus yang awalnya diperintahkan untuk membunuh Juru Selamat yang baru lahir justru bersukacita saat bertemu denganNya. Emas, kemenyan, dan Mur yang diberikan seolah tak sebanding dengan bahagia ketika melihat bayi Yesus.

Makna memberi dengan tulus inilah yang kemudian dihidupkan kembali dalam tradisi tukar kado Natal. Bukan semata soal apa yang diterima, melainkan pesan dan perhatian yang terselip di dalamnya. Natal komunitas remaja Bethany mengadopsi nilai tersebut.

ADVERTISEMENT

Ketua komunitas, Kristanto Abraham menyebut ketentuan kado yang ditukar bebas dan nominal minimalnya hanya Rp 20.000. "Boleh sembako, hiasan, barang, dll. Terpenting kita tahu esensinya, memberi yang terbaik untuk sesama," ucap Abraham kepada detikJatim, Rabu (24/12/2025).

Saat masuk, kado langsung diberi nomor satu per satu dan dibawa masing-masing. Setelah itu barulah inti acara dimulai. Agar tidak monoton, proses tukar kado diselingi permainan. Kado digeser ke kanan, kiri, maupun depan mengikuti alur cerita yang dibacakan.

Tawa pecah saat ada perintah untuk memindahkan kado. Terkadang posisi semula yang berbentuk melingkar berubah perlahan jadi sedikit berantakan. Namun justru di sinilah kehangatan tercipta. Bukan dari isi kadonya, melainkan kebersamaan dan bahagia yang dirasakan bersama.

Salah satu peserta, Ardine merasakan sendiri makna itu. Ia mengaku awalnya hanya terbawa suasana seru permainan. Namun, hadiah yang diterima justru meninggalkan kesan mendalam. Bukan barang mahal, hanya garam dan handuk kuning yang disertai secarik catatan kecil.

"Di notenya tertulis 'jadilah garam dan terang dunia'. Dari garam dan handuk kuning yang dianggap menyimbolkan terang. Benar-benar tersentuh," tutur Ardine kepada detikJatim, Rabu (24/12/2025). Kado tersebut sangat bermakna baginya karena mengandung Firman Tuhan yang kembali menguatkan.

Tradisi tukar kado ini telah menjadi budaya tahunan komunitas remaja Bethany. Abraham menyebut, sejak masih menjadi anggota hingga kini dipercaya sebagai ketua, momen tersebut selalu dinantikan. Selain sebagai pemanis acara, tukar kado juga menjadi ruang quality time antar anggotanya.

Perayaan Natal ini jadi pengingat akan makna 'memberi' yang sesungguhnya. Di tengah gemerlap Natal, komunitas remaja Bethany memilih merayakannya dengan sederhana. Sebab pada akhirnya, Natal adalah soal membagikan kasih Kristus kepada sesama dalam rupa dan bentuk yang beragam.




(auh/abq)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads