Bandar Udara Internasional Juanda mulai mengoperasikan Posko Pelayanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Posko tersebut beroperasi selama 22 hari, terhitung sejak 15 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026, dan ditempatkan di Terminal 1 serta Terminal 2.
General Manager Bandara Internasional Juanda, Muhammad Tohir, mengatakan hingga hari ketiga pelaksanaan posko, aktivitas penerbangan berjalan lancar dan mulai terlihat adanya peningkatan jumlah penumpang.
"Alhamdulillah, Posko Nataru 2025-2026 sudah kita mulai sejak 15 Desember kemarin. Memasuki hari ketiga ini sudah mulai terlihat penambahan penumpang dan seluruh operasional berjalan lancar. Kondisi cuaca juga mendukung sehingga tidak ada penerbangan yang terganggu atau mengalami delay," kata Tohir kepada wartawan, Kamis (18/12/2025).
Menurut Tohir, hingga saat ini terdapat 11 penerbangan ekstra (extra flight) yang seluruhnya berasal dari maskapai Citilink. Sementara untuk penerbangan internasional, terdapat perubahan penggunaan pesawat berbadan lebih besar oleh Malaysia Airlines tanpa penambahan rute.
"Prediksi puncak arus keberangkatan penumpang terjadi pada Sabtu, 20 Desember 2025. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan pada 3 Januari 2026. Secara keseluruhan, kami memprediksi kenaikan sekitar 5 persen dibandingkan tahun lalu," jelasnya.
Tohir menyebut, lima rute domestik dengan jumlah penumpang tertinggi selama periode Nataru yakni tujuan Cengkareng, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar. Sementara untuk rute internasional didominasi tujuan Singapura, Kuala Lumpur, Penang, Johor, serta Hongkong.
"Posko ini merupakan agenda rutin tahunan yang bertujuan untuk memastikan penyelenggaraan angkutan udara yang selamat, aman, nyaman, tertib, dan lancar. Posko juga berfungsi sebagai pusat informasi, data, dan pelayanan penumpang," ujar Tohir.
Dalam pelaksanaannya, Bandara Juanda bekerja sama dengan Satgaspam Lanudal Juanda dan Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Surabaya. Selain itu, koordinasi intensif juga dilakukan dengan Kantor Otoritas Bandara Wilayah III, Perum LPPNPI, maskapai penerbangan, ground handling, BMKG, serta CIQ.
Berkaca pada periode Nataru tahun lalu, Bandara Juanda melayani sekitar 906 ribu penumpang atau rata-rata 41 ribu penumpang per hari. Tahun ini, jumlah penumpang diperkirakan meningkat menjadi 943 ribu atau naik sekitar 4,12 persen. Sementara pergerakan pesawat diprediksi mencapai 6,4 ribu penerbangan atau naik 4,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Puncak pergerakan penumpang pertama diperkirakan terjadi pada H-4 Natal, yakni 21 Desember 2025, dengan sekitar 51.910 penumpang dan 322 pergerakan pesawat. Sedangkan puncak arus balik diprediksi pada 3 Januari 2026 dengan 44.134 penumpang dan 282 pergerakan pesawat," ungkap Tohir.
Terkait penambahan penerbangan, hingga Selasa (16/12) tercatat sebanyak 166 pengajuan extra flight untuk rute Bali, Cengkareng, Halim, dan Banjarmasin dari maskapai Citilink dan Garuda Indonesia. Selain itu, terdapat pula pengajuan penggunaan pesawat berbadan lebih besar untuk penerbangan internasional Singapore Airlines.
"Kami sangat terbuka bagi maskapai yang ingin menambah penerbangan baik domestik maupun internasional selama periode Nataru," tambahnya.
Mengantisipasi potensi cuaca ekstrem, manajemen Bandara Juanda juga telah melakukan langkah-langkah mitigasi sesuai prediksi BMKG yang menyebutkan intensitas hujan cukup tinggi pada bulan Desember.
"Kami memastikan pengawasan dan pemeliharaan di area landside maupun airside tetap optimal agar operasional bandara berjalan aman," ujarnya.
Di akhir, Tohir mengimbau para calon penumpang untuk memperhatikan jadwal penerbangan dan datang lebih awal ke bandara.
"Kami mengimbau pengguna jasa untuk memperhatikan jam keberangkatan, terutama saat hujan karena potensi kepadatan menuju bandara. Datang lebih awal agar perjalanan lebih nyaman," pungkasnya.
Simak Video "Video: Operasi Lilin 2025 Dimulai 20 Desember, 146 Ribu Personel Gabungan Disiapkan"
(auh/abq)