Banjir dan longsor melanda Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo menyebabkan 4 jembatan putus, 6 rumah rusak, dan belasan rumah tergenang air. Bupati Probolinggo Gus Haris berharap tidak ada ilegal logging yang menyebabkan banjir meski ada pohon yang terbawa banjir.
"Kami berharap tidak ada ilegal logging atau penyebab lain. Sementara ini tidak ditemukan gelondongan kayu, meski ada pohon yang tercabut dan terbawa arus," ungkap Gus Haris, Jumat (12/12/2025).
Penyebab banjir, Gus Haris memastikan bahwa debit air besar menjadi faktor dominan. Namun, pihaknya akan melakukan pengecekan di hulu sungai untuk memastikan tidak ada perubahan geometri. Gus Haris juga memberikan apresiasi tinggi kepada warga yang rumahnya terdampak banjir dan telah sigap melakukan evakuasi mandiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang membuat saya besar hati dan bangga, warga desa sudah pandai mempersiapkan segalanya. Begitu air naik, evakuasi langsung dilakukan. Sampai saat ini tidak ada korban jiwa yang tercatat," ujar Gus Haris.
Data BPBD Probolinggo menyebutkan ada 4 jembatan yang putus dan rusak yang 3 di antaranya berada di Desa Andungbiru dan 1 berada di Desa Tiris. Sedangkan 4 rumah rusak baik berat maupun ringan ada di Dusun Lawang Kedaton, RT 11, RW 04, dan 2 lainnya terdampak longsor di Dusun Lawang Kedaton, RT 15, RW 005, Desa Andungbiru.
"Untuk jembatan yang terdampak akan dibangun dengan standar lebih tinggi dan tangguh agar tidak mudah terdampak banjir ke depannya. Sementara ini kami siapkan jembatan darurat, bantuan makanan, pakan dan kebutuhan pokok lainnya untuk warga yang terdampak banjir," katanya.
Haris mengatakan bahwa saat ini dirinya fokus memenuhi kebutuhan dasar bagi warga terdampak banjir yang terjadi Kamis (11/12).
"Terpenting sekarang adalah bagaimana masyarakat yang terisolasi bisa mendapatkan kebutuhan pokok, akses kesehatan, termasuk untuk anak sekolah dan ibu hamil," kata Bupati Probolinggo Gus Haris.
Berkaitan 13 rumah yang tergenang air berada di Desa Tiris, Kecamatan Tiris, BPBD dan instansi terkait masih melakukan asesmen. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarif memastikan aliran sungai setempat sudah berangsur-angsur surut.
"Kondisi air sudah surut tapi masih ada material lumpur yang tersisa di rumah warga. Sedangkan untuk 4 jembatan, 2 putus dan 2 jembatan miring," kata Oemar.
(auh/dpe)











































