29 Siswa SMP di Surabaya Ikut Program Overseas ke China

29 Siswa SMP di Surabaya Ikut Program Overseas ke China

Anastasia Trifena - detikJatim
Jumat, 12 Des 2025 15:45 WIB
29 Siswa SMP di Surabaya Ikut Program Overseas ke China
Siswa SMP di Surabaya ikut program overseis di China/Foto: Istimewa
Surabaya -

Peribahasa "Carilah ilmu sampai ke Negeri China" benar-benar

diwujudkan SMP Muhammadiyah 5 Pucang. Sebanyak 29 siswa terpilih mengikuti program overseas ke China untuk belajar budaya, teknologi, hingga diplomasi internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Humas SMP Muhammadiyah 5, Miftakul Khoir menyatakan, sebanyak 29 siswa hasil seleksi akademik dan akhlak terpilih sebagai peserta overseas ke China. Ditemani dengan dua orang tua perwakilan dan dua guru pendamping.

"Anak-anak yang berangkat ke sana harus bisa berbahasa Inggris dengan lancar agar dapat berkomunikasi dengan orang luar. Nantinya akan ada saya dan wakil kepala sekolah, Syafiur Rohman yang mendampingi," jelas Miftakul, Jumat (12/12/2025).

ADVERTISEMENT

Overseas kali ini akan mengunjungi empat sekolah, universitas, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

"Kami ajak mereka ke sekolah di China untuk mengenal sistem pendidikan di sana, kalau universitas agar mereka memiliki gambaran bagi yang mau melanjutkan studi di luar negeri, sedangkan KBRI supaya mereka mengetahui bagaimana hubungan diplomasi antara Indonesia dan Tiongkok," tambahnya.

Sebagai bekal pertukaran budaya di sana, para peserta akan mengenalkan budaya Jawa melalui tarian Cublak-Cublak Suweng, nyanyian Dari Sabang Sampai Merauke, serta pakaian daerah yang akan dikenakan.

"Ini sekaligus menjadi upaya agar anak-anak bisa bangga dengan budaya Indonesia dan bisa mengenalkannya ke luar negeri," imbuhnya.

Sebelum keberangkatan, para peserta telah dibekali pelatihan dasar bahasa Mandarin. Program overseas ini merupakan agenda tahunan sekolah yang telah memasuki tahun ketiga, setelah sebelumnya mengunjungi Singapura-Malaysia dan Jepang.

Harapannya, para siswa dapat melihat langsung perkembangan teknologi di China untuk menjadi pembanding dengan kondisi di Indonesia. "Supaya mereka termotivasi, punya semangat belajar, dan memiliki wawasan global," katanya.

Salah satu peserta, Muhammad Dzaki Nararya dari kelas 8H mengatakan, perjalanan ke China akan menjadi pengalaman keduanya setelah sebelumnya mengikuti program serupa ke Jepang pada Februari lalu. Ketertarikannya pada budaya serta bahasa Mandarin menjadi alasan utama mengikuti program ini.

"Bahasa Mandarin kan salah satu bahasa yang paling banyak dipakai di dunia. Saya ingin belajar sedikit demi sedikit. Saya juga suka makanan China," ungkap Dzaki.

Ia juga akan mengikuti lomba pidato di China. Dzaki berencana memperkenalkan budaya Sumatera Barat, seperti rendang dan rumah gadang. "Saya pilih budaya Padang karena rendang sudah dikenal luas, jadi mudah dipahami. Sekalian membawa empati karena Sumatra Barat sedang dilanda bencana," ujarnya.

Dari pengalaman overseas sebelumnya, Dzaki mengaku menjadi lebih mahir berbahasa Jepang dan memahami budaya negeri tersebut. Ia berharap perjalanan ke China nanti dapat memperluas pertemanan, kemampuan komunikasi, hingga pemahaman tentang budaya dan teknologi China.

"Saya ingin bisa berbincang dengan orang luar negeri dan menikmati pemandangan kota-kotanya," katanya.




(auh/hil)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads