Ketua DPRD Gresik Dorong Penguatan Kolaborasi Kebudayaan Gresik & Lombok

Ketua DPRD Gresik Dorong Penguatan Kolaborasi Kebudayaan Gresik & Lombok

Gezita Inova Rusyda - detikJatim
Kamis, 11 Des 2025 14:00 WIB
Ketua DPRD Gresik Dorong Penguatan Kolaborasi Kebudayaan Gresik & Lombok
Foto: DPRD Gresik
Jakarta -

Kementerian Kebudayaan RI bersama Manuskripedia menggelar Seminar Nasional Naskah Nusantara di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, NTB. Pada seminar tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Gresik, Muhammad Syahrul Munir mengungkap diplomasi kebudayaan Gresik-khususnya Giri Kedaton- dan Lombok tidak dapat terpisahkan.

Mengusung tema 'Giri-Lombok: Kolaborasi Lintas Pilar Menuju Kedaulatan Sejarah dan Budaya Bangsa', Syahrul menyebut forum ini sebagai momentum penting bagi diplomasi kebudayaan antara kedua daerah yang memiliki hubungan panjang dalam sejarah penyebaran Islam.

Syahrul berharap seminar ini membuka ruang kolaborasi kebudayaan yang lebih kuat antara Gresik dan Lombok. Ia menilai kajian lintas daerah tidak hanya memperkaya khazanah keilmuan, tetapi juga menjadi pijakan revitalisasi tradisi dan penguatan identitas budaya bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelestarian sejarah dan budaya bukan hanya kewajiban satu generasi, tetapi amanah yang harus hidup dari generasi ke generasi," tuturnya dalam keterangan tertulis, Kamis (11/12/2025).

ADVERTISEMENT

Dalam penyampaiannya, Syahrul menegaskan bahwa hubungan Gresik dan Lombok tidak dapat dipisahkan dari peran Sunan Prapen-cucu Sunan Giri-yang menjadi tokoh sentral Islamisasi Lombok pada abad ke-16.

"Ajaran Islam yang kini mendominasi kehidupan masyarakat Lombok dibawa langsung dari pusat spiritual Giri Kedaton di Gresik," ujar Syahrul.

Bukti sejarah, seperti Masjid Bayan Beleq dan makam raja-raja Selaparang menjadi penanda kuat pengaruh dakwah Sunan Prapen yang memadukan nilai Islam dengan budaya lokal.

Metode dakwahnya dikenal damai, tetapi tegas, mulai dari demonstrasi militer, syiar rebana, salat sunnah sebagai permohonan petunjuk, hingga pendekatan persuasif kepada para penguasa. Pertemuannya dengan Prabu Rangkesari disebut menjadi titik penting percepatan Islamisasi Lombok.

"Hubungan historis ini harus terus dikaji untuk memperkuat pemahaman tentang peradaban kedua daerah," tegas Syahrul.

Syahrul juga memaparkan komitmen Pemerintah Kabupaten Gresik dalam pemajuan kebudayaan daerah. Sejumlah regulasi dan program pendidikan telah disiapkan, termasuk Perda Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah serta penerapan muatan lokal Sejarah Gresik di sekolah-sekolah.

Meski demikian, ia mengakui masih ada sejumlah tantangan, seperti belum optimalnya rencana induk pariwisata daerah, tumpang tindih kewenangan pelestarian, hingga lemahnya organisasi pengelola wisata.

"Kajian seperti ini penting agar ada afirmasi baru mengenai data dan sejarah Sunan Prapen yang nantinya memperkaya materi muatan lokal Gresik," ujarnya.

(anl/ega)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads