Menelusuri Candi Tegowangi, Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Masih Lestari

Menelusuri Candi Tegowangi, Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Masih Lestari

Eka Fitria Lusiana - detikJatim
Sabtu, 13 Des 2025 23:00 WIB
Menelusuri Candi Tegowangi, Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Masih Lestari
Candi Tegowangi Kediri. Foto: Pinterest
Kediri -

Candi Tegowangi terletak di Dusun Candirejo, Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Lokasinya berada di timur laut Kota Kediri. Melansir dari beberapa sumber, candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit yang belum tuntas dibangun.

Candi Tegowangi telah ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya dengan nomor SK 188.45/360/418.08/2018. Nama Candi Tegowangi semula adalah Kusumapura, makam dari Raja yang difungsikan sebagai tempat peribadatan umat Hindu. Bentuk candi ini menyerupai kubus dan penuh relief karena menjadi ciri khas peninggalan Kerajaan Majapahit.

Asal-usul Sejarah Candi Tegowangi

Dikutip dari Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, dalam Kitab Pararaton, situs ini bernama Candi Tigawangi, yang menjadi tempat Pendharmaan (memuliakan) Bhree Matahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semasa masih hidup, Bhree Matahun pernah mendapat petaka karena penyakit yang hampir tidak bisa sembuh. Namun, ia mendapat pertolongan dari Dang Hyang Panawasikan dan Dang Hyang Smaranatha.

Pekerja membersihkan lumut yang tumbuh pada relief candi Tegowangi menggunakan lidi di Desa Tegowangi, Kediri, Jawa Timur, Selasa (21/2/2023). Candi Hindu yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400 masehi tersebut dibersihkan lumutnya secara berkelanjutan guna mencegah keroposnya relief terutama saat musim hujan. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.Candi Tegowangi, Kediri Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Bhree Matahun mangkat pada tahun 1388 Masehi. Saat itu, pendharmaanya belum didirikan. Baru selang 12 tahun, sesuai kebiasaan dalam agama Siwa Buddha, didirikanlah pendharmaan untuk Bhree Matahun pada tahun 1400 melalui upacara srada.

ADVERTISEMENT

Pendiriannya sewaktu Prabu Hayam Wuruk bergelar Sri Rajanagara berkuasa. Dalam Kitab Negarakertagama, Bhre Matahun Kapisan merupakan sepupu dari Prabu Hayam Wuruk. Pendirian pendharmaannya bukan tanpa alasan, Bhree Matahun sudah memberi wasiat begitu ia meninggal.

Namun, terdapat beberapa sumber yang mengatakan bahwa Candi Tegowangi telah dibangun sejak raja masih hidup, tetapi belum sempat tuntas, karena sang raja sudah lebih dulu mangkat.

Bangunan Candi Tegowangi

Candi Tegowangi berukuran 11,20 meter x 11,20 meter dengan tinggi 4,35 meter. Secara umum, candi ini menghadap ke barat. Pondasinya terbuat dari bata, sementara batur kaki dan sebagian tubuh terbuat dari batu andesit. Bagian kaki candi berhias dan berlipit.

Sisi kaki candi terdapat tiga panil tegak yang dihias raksasa duduk jongkok, kedua tangan diangkat ke atas seolah menjadi pendukung bangunan candi. Dari atas tampak tonjolan berukir melingkari kaki candi, tonjolannya memiliki sisi genta yang berhias.

Pekerja membersihkan lumut yang tumbuh pada relief candi Tegowangi menggunakan lidi di Desa Tegowangi, Kediri, Jawa Timur, Selasa (21/2/2023). Candi Hindu yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400 masehi tersebut dibersihkan lumutnya secara berkelanjutan guna mencegah keroposnya relief terutama saat musim hujan. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.Pekerja membersihkan lumut yang tumbuh pada relief candi Tegowangi Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Di bagian tubuh candi, setiap sisinya memiliki pilar polos yang menghubungkan badan dan kaki candi. Pilar itu belum selesai dikerjakan. Sementara, tubuh candi dihias relief cerita Sudamala berjumlah 14 panil. Terdiri dari tiga panil di sebelah sisi utara, delapan panil di barat, dan tiga panil sisi selatan.

Relief ini menceritakan tentang pensucian Dewi Durga dalam bentuk raksasa yang buruk beralih menjadi Dewi Uma yang baik. Kini, halaman Candi Tegowangi dikelilingi beberapa arca seperti Parwati Ardhenari, Garuda berbadan manusia serta sisa candi di sudut Tenggara.

Rute Menuju ke Candi Tegowangi

Sebagai edukasi sejarah, Candi Tegowangi bisa menjadi pilihan untuk mengetahui peninggalan zaman Kerajaan Majapahit. Lokasinya juga mudah untuk ditempuh karena Jalan Pare-Papar cukup halus aspalnya.

Untuk mengetahui penanda lokasi berada di pertigaan SDN Tegowangi ke utara melewati Kantor Balai Desa Tegowangi. Lingkungan candi berada di Kawasan permukiman yang tergolong asri.

Sekelilingnya terdapat beberapa pepohonan sonokeling (Dalbergia latifolia) dan pohon sengon (Albizia chinensis). Di sisi utara Candi Tegowangi, terdapat lapangan milik Desa Tegowangi.

Daya Tarik Candi Tegowangi

Daya tarik yang bisa dinikmati saat datang ke Candi Tegowangi adalah pentas budaya yang menarik dan edukatif. Pengunjung dapat melihat dengan jelas bagaimana relief candi yang bervariasi, mulai dari relief yang menggambarkan Gana, yaitu figur raksasa, hingga relief cerita Sudamala.

Terdapat pula Yoni dan Cerat atau pancuran air yang berbentuk seperti naga, keduanya berada di atas candi. Selain itu, terdapat spot foto menarik berupa candi sebagai background-nya. Ada pula taman hijau nan asri yang dapat digunakan untuk beristirahat.

Pekerja membersihkan lumut yang tumbuh pada relief candi Tegowangi menggunakan lidi di Desa Tegowangi, Kediri, Jawa Timur, Selasa (21/2/2023). Candi Hindu yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400 masehi tersebut dibersihkan lumutnya secara berkelanjutan guna mencegah keroposnya relief terutama saat musim hujan. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.Candi Tegowangi Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Fasilitas Candi Tegowangi

Candi Tegowangi tidak hanya menawarkan pesona arsitektur dan sejarah, tetapi dilengkapi sejumlah fasilitas yang membuat pengalaman berkunjung terasa lebih nyaman. Area situs ini kini ditata lebih rapi, ramah pengunjung, dan mudah diakses. Berikut sejumlah fasilitas di Candi Tegowangi.

  • Terdapat tour guide yang akan memandu
  • Lahan parkir yang luas
  • Toilet umum yang bersih
  • Gazebo yang disediakan untuk beristirahat
  • Warung makan dan minuman yang menjual beragam camilan dengan harga terjangkau

Jam Buka Candi Tegowangi

Wisata ini beroperasi setiap hari. Jam bukanya dimulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB. Namun, terdapat rekomendasi jam kunjung terbaik, yakni saat pagi hari untuk mendapati suasana yang lebih sepi, dan sebaiknya menghindari hari libur nasional atau akhir pekan, apabila tidak ingin berdesakan dengan wisatawan lainnya.

Harga Tiket Candi Tegowangi

Candi Tegowangi menjadi tempat wisata edukasi sejarah yang gratis atau tidak bayar tiket masuk. Namun, cukup membayar tarif parkir kendaraan. Untuk roda dua, berkisar Rp 3000, sedangkan roda empat Rp 5.000.

Penasaran ingin melihat secara langsung detail dari Candi Tegowangi? Segera kunjungi dan ajak sahabat, keluarga, atau pasangan untuk menambah edukasi sambil berwisata ke Candi Tegowangi.

Artikel ini ditulis Eka Fitria Lusiana, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.




(ihc/irb)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads