Sejumlah jurnalis di Surabaya menggelar galang dana untuk membantu korban bencana di Sumatera dan Aceh. Aksi solidaritas ini dikemas meriah dengan penampilan musik, pembacaan puisi, hingga lelang berbagai barang yang menarik.
Para jurnalis itu dari Komunitas Jurnalis Pinggir Kali. Ketua pelaksana kegiatan, Rahmat Hidayat mengatakan bahwa konser kegiatan ini menjadi cara komunitas jurnalis di Surabaya menunjukkan kepedulian nyata.
"Kami ingin mengajak masyarakat membantu korban banjir dengan cara yang sederhana dan dekat, seperti sambil bermusik," ujar Rahmat kepada detikJatim, Selasa (9/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya dari kalangan jurnalis, acara ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Ketua DPRD Surabaya dan beberapa jajaran yang turut berdonasi.
Ada pula lembaga seperti BPJS, komunitas sosial, beberapa pejabat pemerintah dan kepolisian, hingga pelaku bisnis perhotelan di Surabaya yang juga ikut memberi dukungan. Rahmat juga menyebut antusiasme masyarakat juga cukup tinggi.
"Sampai malam ini terkumpul Rp23 juta dan penggalangan dana terus berjalan sampai 5 Januari 2026," kata Rahmat.
Penampilan musik akustik, pembacaan puisi, hingga kolaborasi seni dari berbagai komunitas membuat suasana acara kian hidup sekaligus menyentuh.
Selain jurnalis, masyarakat yang datang bisa berdonasi secara langsung maupun mengikuti lelang barang yang berlangsung terbuka. Seluruh dana yang terkumpul akan disalurkan untuk membantu pemulihan korban banjir dan longsor di wilayah Sumatera dan Aceh.
Mimied, Ketua U Save Children selaku perwakilan komunitas relawan yang hadir menyampaikan bahwa timnya hingga saat ini mencatat sejumlah keperluan yang sangat penting untuk segera disalurkan ke Sumatera.
"Pakaian dalam, susu, dan makanan sehat untuk bayi dan balita masih mendesak," ungkapnya.
Ia pun mengapresiasi dukungan yang diberikan para jurnalis dan sejumlah kalangan masyarakat Surabaya serta berkomitmen membantu penyaluran hingga ke lokasi terdampak.
"Kami menyesuaikan dengan kondisi di lapangan, terutama di Aceh Tamiang dan bisa jadi hingga ke Sibolga," pungkasnya.
(dpe/abq)











































