Puluhan wilayah di Kota Malang diterjang banjir kemarin (4/12/2025) sore. Bukan hanya perkampungan, banjir juga menggenangi jalur utama.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengungkapkan, ada beberapa penyebab banjir yang terjadi pada kemarin. Ia mencontohkan, banjir yang menggenangi perkampungan Jalan Sidomulyo Gang III, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, disebabkan karena tidak adanya drainase di Jalan Ahmad Yani, dimana merupakan jalan propinsi.
Air yang meluap kemudian turun ke perkampungan hingga menggenangi belasan rumah. Di perkampungan, saluran irigasi tertutup oleh bangunan rumah yang sudah berdiri selama puluhan tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena intensitas hujan tinggi, air dari jalan masuk ke sini, irigasi tertutup bangunan di atasnya, tidak ada bak kontrol dan ini merupakan lahan PT KAI yang sudah dipakai warga puluhan tahun," ujar Wahyu saat meninjau lokasi, Jumat (5/12/2025).
"Jadi penataan seperti ini (pemukiman), tidak hanya satu tempat. Terjadinya banjir seperti ini. Tapi yang disalahkan Wali Kota," kelakar Wahyu.
Wahyu mengaku, Pemerintah Kota Malang sudah melakukan berbagai upaya dalam penanganan banjir dan tanah longsor. Namun beberapa langkah, malah justru disalahgunakan oleh masyarakat.
"Misalnya, kita bangun plengsengan. Tapi malah dibuat pondasi bangunan oleh masyarakat," ungkapnya.
Wahyu pun meminta Satpol PP untuk melakukan pendataan bangunan yang berada di atas saluran air ataupun irigasi. Langkah itu sebagai upaya mitigasi menangani risiko banjir ke depan.
"Saya minta Satpol PP untuk mendata," minta Wahyu.
Sementara itu, penyebab banjir di ruas jalur utama disebabkan karena adanya sedimentasi dan sampah. Upaya pengerukan dengan menurunkan alat berat telah dilakukan.
"Saya lihat banyak endapan dan sampah yang akhirnya menghambat. Dan air tidak bisa masuk ke dalam saluran," tuturnya.
Di luar itu, Wahyu juga menyebut tingginya intensitas hujan juga menyebabkan terjadinya banjir. Tahun depan, Pemkot Malang sudah berencana membangun sudetan di kawasan Klojen dan Jalan Letjen Sutoyo.
"Kita sudah lelang untuk membuat sudetan di kawasan Klojen dan sekitarnya untuk dibuang ke Sungai Metro dan Letjen Sutoyo. Mudah-mudahan ini bisa mengurangi," paparnya.
Wahyu pun mencatat bahwa banjir menggenangi ruas jalur utama dan puluhan wilayah di Kota Malang sore kemarin, akibat curah hujan dengan intensitas tinggi. Pihaknya juga menyebut, banjir kiriman dari wilayah atas juga berdampak luapan air di sejumlah wilayah.
"Selain intensitas hujan tinggi, kiriman dari atas juga mempengaruhi, karena bozem Tunggulwulung sudah amber (meluap) Jadi hujan di atas juga tinggi sekali," bebernya.
"Kalau sudah bozem ini amber (meluap), kita sudah bisa memprediksi Malang pasti akan banjir," sambungnya.
Terakhir, Wahyu menyerukan agar seluruh masyarakat untuk sadar akan dampak lingkungan hingga mengakibatkan banjir. Tata ruang sudah terlanjur salah kaprah disebut menjadi salah satu penyebab.
"Ayo masyarakat podo (saling) sadar lah, ini contohnya saja (banjir)," pungkasnya.
(mua/hil)











































