Banjir menggenangi ruas jalan utama Kota Malang kemarin (4/12/2025) sore. Banjir disebut karena sendimentasi sungai dan sampah.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengaku, hari ini telah menurunkan alat berat untuk melakukan normalisasi aliran sungai di kawasan Jalan Letjen Sutoyo yang terdampak banjir.
"Siang ini saya bawa alat berat, kita akan keruk itu saluran di sana," ungkap Wahyu saat meninjau lokasi terdampak banjir di Blimbing, Kota Malang, Jumat (5/12/2025) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahyu mengaku, dirinya sempat berkeliling untuk memantau lokasi banjir yang terjadi kemarin. Dalam pantauan itu, ia banyak melihat endapan lumpur yang mengakibatkan sedimentasi pada aliran sungai.
"Kemarin saya berkeliling naik motor, ninjau lokasi. Saya lihat banyak endapan dan sampah yang akhirnya menghambat. Dan air tidak bisa masuk ke dalam saluran," ungkapnya.
Menurut Wahyu, sedimentasi lumpur dan sampah diyakini menyebabkan luapan air hingga di Jalan Letjen Sutoyo dan sekitarnya. Sebab, dulu ketika rutin melakukan kerja bakti bersama, kondisi saluran aman alias tak terhambat.
"Beberapa bulan yang lalu, kita kerja bakti di sana, aman," tegasnya.
Wahyu mencatat, banjir menggenangi ruas jalur utama dan puluhan wilayah di Kota Malang kemarin akibat curah hujan dengan intensitas tinggi. Pihaknya juga menyebut, banjir kiriman dari wilayah atas juga berdampak luapan air di sejumlah wilayah.
"Selain intensitas hujan tinggi, kiriman dari atas juga mempengaruhi, karena bozem Tunggulwulung sudah amber (meluap) Jadi hujan diatas juga tinggi sekali," bebernya.
"Kalau sudah bozem ini amber (meluap), kita sudah bisa memprediksi Malang pasti akan banjir," sambungnya.
Wahyu menambahkan, proyek drainase Jalan Soekarno-Hatta cukup membantu mengurangi debit air, jika intensitas hujan tinggi.
Meski belum maksimal alias tuntas pengerjaannya, adanya proyek drainase tersebut sudah mengatasi banjir di kawasan Soekarno Hatta di bagian selatan.
"Dari arah selatan sudah teratasi, karena pembangunan drainase Suhat. Kalau semua sudah selesai, pasti akan bisa mengurangi limpahan air ke kawasan Borobudur sampai Letjen Sutoyo, meski tidak seratus persen," pungkasnya.
(auh/hil)











































