Okupansi Pendakian Gunung Raung Turun 50% Jelang Nataru

Okupansi Pendakian Gunung Raung Turun 50% Jelang Nataru

Eka Rimawati - detikJatim
Kamis, 04 Des 2025 22:45 WIB
Okupansi Pendakian Gunung Raung Turun 50% Jelang Nataru
Gunung Raung Foto: Ardian Fanani/detikcom
Banyuwangi -

Jelang libur Natal dan Tahun Baru, jumlah pendaki Gunung Raung melalui pintu masuk Wonorejo, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, mengalami penurunan drastis hingga 50 persen.

Salah satu operator trip pendakian Raung via Wonorejo, Dimas Wahyu Pramana, mengatakan pihaknya tidak menyiapkan langkah khusus seperti tahun-tahun sebelumnya. Penurunan jumlah pendaki tahun ini membuat kesiapan tambahan tidak lagi diperlukan.

"Tidak ada persiapan khusus seperti tahun kemarin, karena kondisi cuaca berbeda. Intensitas tamu sangat jauh berkurang," ujar Dimas, Kamis (4/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dimas, cuaca berkabut dan hujan menjadi faktor utama calon pendaki ragu melakukan pemesanan.

"Kalau di trip saya bisa turun sampai 50 persen. Banyak yang ragu dapat view karena kabut," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Selain faktor cuaca, pihaknya juga kini lebih selektif dalam menerima tamu. Pengalaman pendaki menjadi pertimbangan penting, mengingat medan Gunung Raung dikenal teknis dan ekstrem.

"Kami lebih selektif, salah satunya memastikan tamu sudah punya pengalaman mendaki atau belum. Karena cuacanya anomali, jadi risiko semakin besar bagi pendaki pemula," jelas Dimas.

Foto dari puncak gunung raungFoto dari puncak gunung raung Foto: Istimewa

Ia menambahkan, pendakian di tengah cuaca hujan memberikan dua kemungkinan berbeda bagi pendaki saat mencapai puncak: bisa mendapatkan pemandangan terbaik, atau justru sebaliknya.

"Kalau cuaca hujan bisa dua kemungkinan: sekalinya bagus, view-nya terbaik. Tapi kalau tidak bersahabat, ya view-nya kurang epik. Itu sudah kami sampaikan ke tamu sejak awal," katanya.

Meski terjadi penurunan okupansi, jadwal open trip milik Dimas tetap terisi. Pemesanan masih penuh di setiap tanggal, mulai pertengahan Desember hingga awal Januari 2026.

"Penurunan ada, tapi schedule tetap terisi dari belasan Desember sampai awal tahun. Tetap ada yang berangkat tiap tanggalnya," tambahnya.

Sementara itu, pengelola jalur pendakian Wonorejo terus memantau perkembangan cuaca di kawasan Gunung Raung. Mengingat kondisi puncak yang dapat berubah ekstrem dalam hitungan jam.

Pendaki diimbau untuk selalu memprioritaskan keselamatan, membawa perlengkapan sesuai standar, serta mengikuti seluruh arahan dari pemandu pendakian.




(ihc/ihc)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads