Kecelakaan Truk BBM di JLS Tulungagung Terungkap, Sopirnya Sudah Ketemu

Kecelakaan Truk BBM di JLS Tulungagung Terungkap, Sopirnya Sudah Ketemu

Adhar Muttaqin - detikJatim
Rabu, 03 Des 2025 23:50 WIB
Kecelakaan Truk BBM di JLS Tulungagung Terungkap, Sopirnya Sudah Ketemu
Kasatreskrim Polres Tulungagung, AKP Ryo Pradana. (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Pengemudi truk tangki pengangkut solar yang mengalami kecelakaan di JLS Tulungagung-Trenggalek akhirnya terungkap. Polisi juga membeberkan pemesan 6.000 liter solar yang mencurigakan itu.

Kasatreskrim Polres Tulungagung AKP Ryo Pradana mengatakan pengemudi truk adalah R (55) warga Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung. Yang bersangkutan telah dipanggil ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan.

"Kami sudah meminta keterangan driver-nya," kata AKP Ryo, Rabu (3/12/2025) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya pengemudi R mengaku kendaraan yang dibawa mengalami kecelakaan di JLS Desa/Kecamatan Besuki, Tulungagung pada Jumat (28/11/2025) sekitar pukul 5.30 WIB.

Pascakejadian R mengaku menghilang karena berobat ke pengobatan alternatif sangkal putung untuk memulihkan cedera dislokasi.

ADVERTISEMENT

"Pengakuannya dia mengalami dislokasi dan ditolong orang dibawa ke sangkal putung," jelasnya.

Dijelaskan saat proses pemeriksaan, R membawa sejumlah dokumen pendukung yang diklaim terkait solar yang diangkut, salah satunya surat jalan.

Selain pengemudi truk, penyidik juga memanggil pimpinan PT KSE selaku pengelola tambak udang vaname di pesisir Besuki sekaligus pemesan solar.

"PT KSE ini yang DO, yang beli," jelasnya.

Proses pemesanan solar tersebut melalui perantara H yang kemudian diteruskan ke penyedia bahan bakar PT LBB di Surabaya.

Untuk proses pendalaman, hari ini penyidik memanggil sejumlah pihak terkait di antaranya H selaku perantara PT KSE dengan PT LBB, pimpinan PT LBB Surabaya, pemilik truk tangki AG 9642 UT atas nama PT Barokah Putra Ibu.

Kasat Reskrim mengaku belum bisa memastikan terkait legalitas solar yang diangkut. Penyidik masih menunggu hasil uji laboratorium terharap solar tersebut.

"Kami masih menunggu hasil uji lab dari Lemigas Kementerian ESDM. Butuh waktu sekitar 10 hari," imbuh Ryo.

Sementara itu menanggapi ramainya kabar di media sosial terkait dugaan keterlibatan oknum polisi yang ikut bermain dalam penyediaan solar tersebut, Ryo tidak berkomentar banyak. Pihaknya menyebut akan bekerja secara profesional.

"Ya, mungkin kita akan bisa buktikan sendiri. Bahwasanya kita akan tegak lurus, objektif, profesional," katanya.

Kasus kecelakaan truk tangki pengangkut solar ini menjadi perbincangan publik. Sejumlah pihak menduga solar yang diangkut merupakan BBM bersubsidi.

Sejumlah kejanggalan muncul dari insiden kecelakaan tersebut, di antaranya pengemudi kabur pascakejadian, kendaraan truk mengunakan pelat nomor polisi palsu, identitas perusahaan dan jenis BBM tidak terpampang di tangki.

Tak hanya itu perusahaan pemilik kendaraan juga sempat terseret kasus penyalahgunaan solar bersubsidi yang diungkap Polres Jombang.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads