Akhir pekan yang seharusnya menjadi waktu rekreasi, berubah menjadi tragedi besar bagi satu keluarga di Pasuruan. Mobil Honda Accord yang mereka tumpangi tertabrak Kereta Api (KA) Mutiara Timur di pelintasan tanpa palang pintu.
Empat anggota keluarga, ayah, ibu dan dua anak meninggal di lokasi, sementara satu balita menjadi satu-satunya korban selamat.
Tragedi kecelakaan antara mobil Honda Accord dan Kereta Api (KA) Mutiara Timur merenggut empat nyawa sekeluarga di pelintasan tanpa palang pintu Dusun Selokambang, Desa Gununggangsir, Beji, Pasuruan. Kecelakaan maut tersebut terjadi Minggu (30/11/2025) pagi saat keluarga itu hendak berekreasi.
Keluarga pasangan muda asal Desa Cangkringmalang, Beji, Pasuruan itu berencana menghabiskan akhir pekan di sebuah kolam renang di wilayah Pandaan. Mereka berangkat menggunakan mobil Honda Accord nopol L 1519 ABJ. Di dalam mobil terdapat Muhammad Muhaimin (33), istrinya Suci Nurjannah (33), serta tiga anaknya, Muhammad Yisran Alim Mukhsin (9), Putri Indah Ramadhani (6), dan Rizka Putri Maharani (1).
"Mereka mau rekreasi ke Pandaan," kata Kades Cangkringmalang, Ghufron, Senin (1/12/2025).
Rombongan berangkat dari rumah mereka di Dusun Gondanglegi, Desa Cangkringmalang. Rencananya, mereka melewati Jalan Gununggangsir, jalan kabupaten yang tembus ke Pandaan. Namun karena ada perbaikan jalan dan rawan macet, mereka memutuskan mengambil jalur alternatif melewati jalan desa di Dusun Selokambang.
Saat mobil melintasi pelintasan KA tanpa palang pintu tersebut, petaka terjadi. Sekitar pukul 10.19 WIB, mobil yang melaju dari utara ke selatan itu tertabrak KA Mutiara Timur yang datang dari arah Surabaya.
Ahmad Jaelani (24), warga sekitar, mengaku mendengar suara benturan keras dari dalam rumahnya.
"Saat tabrakan saya berada di kamar, terdengar suara keras. Ternyata mobil tertabrak kereta api. Mobil berisi lima orang, satu sopir dan empat penumpang masih satu keluarga," katanya, Senin (1/12/2025).
Menurut Jaelani, mobil terseret sejauh 10-15 meter. Benturan keras membuat seluruh penumpang terpental keluar dari mobil. Empat orang meninggal di lokasi kejadian, sementara seorang balita selamat meski mengalami luka.
Kondisi mobil Honda Accord itu rusak total, ringsek dan nyaris tak berbentuk. Pelintasan tempat kejadian berada di jalur sempit yang hanya cukup untuk satu mobil dan kerap dilewati kendaraan kecil.
Kapolsek Beji Kompol Akhmad Sukiyanto menjelaskan, seluruh korban meninggal telah dimakamkan pada Minggu sore di satu liang lahat.
"Keempat korban dimakamkan bersama dan dalam satu liang lahat, kemarin," kata Sukiyanto, Senin (1/12/2025).
Suasana pemakaman dipenuhi isak dan rasa duka mendalam. Ratusan warga mengantar keempat jenazah dari rumah duka hingga ke tempat peristirahatan terakhir.
"Korban yang balita yang luka masih menjalani perawatan," terang Sukiyanto.
Sebelumnya, seluruh korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Brimob Watukosek, Gempol, sebelum dipulangkan ke rumah duka untuk disalati dan dimakamkan.
Kecelakaan ini terjadi di JPL No. 88, petak jalan Stasiun Porong-Bangil, KM 41+4/5. Pelintasan itu merupakan jalur tanpa palang pintu yang berada di Jalan Selokambang, Desa Gununggangsir. Tragedi tersebut menyisakan duka mendalam, terutama bagi balita yang menjadi satu-satunya penyintas dalam kecelakaan ini.
Simak Video "Video: Viral Pria Pasuruan Nikahi Wanita dengan Maskawin Speaker 18 Inch"
(irb/hil)