Tragedi kecelakaan mobil Honda Accord dan Kereta Api (KA) Mutiara Timur di Beji, Pasuruan, merenggut empat nyawa satu sekeluarga di Beji, Pasuruan. Hanya seorang balita berusia 1 tahun yang selamat dari kecelakaan memilukan
Bayi berusia 1 tahun bernama Rizka Putri Maharani yang merupakan anak ketiga dari pasangan suami istri yang meninggal dalam kecelakaan itu, Muhaimin dan Suci, mengalami luka ringan memar di kepala belakang dan kaki.
Kapolsek Beji Kompol Akhmad Sukiyanto mengatakan, dokter telah melakukan operasi pada bagian kakinya yang mengalami luka. Saat ini balita Rizka masih menjalani pemulihan di RS Bhayangkara Pusdik Brimob Watukosek, Gempol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bayi habis operasi kaki kirinya, sekarang tahap penyembuhan," terang Sukiyanto, Selasa (2/12/2025).
Selain operasi di kaki, dokter juga mempertimbangkan melakukan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging atau MRI. Tujuan penerapan MRI ini untuk memastikan kondisi luka memar di kepala bagian belakang.
"Kalau MRI belum. Secara kasat mata luka ringan, memar di kepala belakang. Tapi karena masih balita, harus dipastikan lagi," terang Sukiyanto.
Sukiyanto menambahkan, saat ini keluarga fokus menjaga korban di rumah sakit.
Sebelumnya, Honda Accord yang ditumpangi 5 orang sekeluarga tertabrak Kereta Api (KA) Mutiara Timur relasi Surabaya Pasar Turi-Ketapang, Beji, Pasuruan. Ada 4 orang yang tewas dan 1 balita selamat.
Kecelakaan maut ini terjadi di JPL No. 88, tidak berpalang pintu, KM 41+4/5, petak jalan antara Stasiun Porong - Stasiun Bangil, tepatnya di Jalan Selokambang, Kelurahan Gununggangsir, Beji, Pasuruan, pada Minggu (30/11) pagi sekitar pukul 10.19 WIB.
Adapun 4 korban tewas dalam kecelakaan ini terdiri dari ayah, ibu, dan 2 anaknya yang berasal dari Desa Cangkringmalang, Beji, Pasuruan. 1 korban selamat merupakan anak ketiga.
(dpe/hil)











































