Cerita Warga Saat Trotoar Jembatan Brantas Malang Ambrol Timpa 22 Rumah

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 24 Nov 2025 14:24 WIB
Rumah warga terdampak longsoran trotoar jembatan Brantas (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Trotoar Jembatan Brantas Kota Malang amblas setelah diguyur hujan deras petang kemarin (23/11/2025). Material longsor menimpa puluhan rumah yang berada di bawah jembatan.

Setidaknya ada 22 rumah warga Kampung Tridi RT01/RW12, Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing, Kota Malang yang terdampak longsoran trotoar. Salah satu warga, Dasuki (60) menceritakan, saat longsor terjadi dirinya tengah menonton televisi di dalam rumah.

Sementara, Sunarsih, istri Dasuki sedang memasak di ruang dapur. Saat itu, Dasuki mengingat peristiwa terjadi sekitar pukul 18.00 WIB.

"Tiba-tiba ada longsoran dari atas, terus getaran keras sekali saya langsung keluar. Waktu itu, saya sama istri di rumah," ujar Dasuki kepada wartawan di lokasi, Senin (24/11/2025).

Rumah Dasuki pun mengalami kerusakan cukup parah. Bahkan malam kemarin, ia harus menumpang tidur di rumah tetangga.

"Yang rusak tembok jebol ketimbun tanah lemari semua hancur. Semalam tidur di rumah tetangga ada kosong," tuturnya.

Dasuki sudah hampir 30 tahun tinggal di lingkungan tersebut hanya bisa meratapi musibah yang menimpa dirinya ini.

"Saya namanya kena musibah ya panik. Yang dibutuhkan sekarang, saya minta nanti solusinya gimana supaya rumah saya bisa layak dihuni kembali," harapnya.

Kepanikan saat longsor trotoar terjadi juga diceritakan Sunarsih istri Dasuki. Ia tengah sibuk memasak terkejut setelah material longsor dari trotoar jalan menimpa rumahnya.

"Air sama lumpur langsung mengenai saya, sampai saya kira enggak akan hidup lagi. Untungnya, tidak sampai kena reruntuhan tembok belakang," katanya.

Selanjutnya, Sunarsih berlari ke arah ruang tamu dan menyeret suaminya. Kemudian, keduanya langsung lari keluar rumah.

"Setelah itu, saya sama suami keluar rumah. Selain tembok belakang jebol, tembok dua kamar tidur dan kamar gudang yang ada di lantai dua juga ikut jebol dan lumpurnya masuk ke dalam rumah," terangnya.

Sementara Sofyan (39), warga lain menambahkan, musibah longsor dari trotoar jembatan terjadi begitu cepat.

"Ketika itu saya istirahat di kamar rumah. Lalu ada suara krosak-krosak bress. Saya kira ada kecelakaan mobil jatuh dari atas jembatan," imbuhnya ditemui terpisah.

Setelah itu, Sofyan langsung bergegas keluar rumah. Ternyata, air bersama lumpur dan bebatuan sudah menggenangi wilayah perkampungan.

"Air sama lumpur dan bebatuan seukuran kepala orang dewasa jatuh dari atas dan sudah menggenangi jalan kampung sini. Saking derasnya, air sama lumpurnya masuk ke dalam rumah warga," ceritanya.

Setelah itu, ia langsung naik ke atas dan melihat trotoar Jembatan Brantas sudah dalam kondisi ambrol. Lantaran kondisinya rawan, ia langsung meletakkan pot bunga yang ada di trotoar ke tengah jalan agar kendaraan tidak berjalan ke pinggir.

"Saya langsung ke atas, lalu pot-pot bunga saya taruh ke tengah agar kendaraan yang melintas aman," ungkapnya.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan, ada 22 rumah terdampak longsor trotoar Jembatan Brantas. Kerja bakti dan penanganan dasar juga sudah dilakukan untuk memastikan keamanan lingkungan warga.

"Ada 22 rumah terdampak dan sudah mendapatkan bantuan dari BPBD," pungkasnya.



Simak Video "Video: Visi Wahyu Hidayat untuk Malang"

(auh/hil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork