Mahasiswa Asing Kagumi Arsitektur dan Kisah Wali Songo di Ampel

Mahasiswa Asing Kagumi Arsitektur dan Kisah Wali Songo di Ampel

Fadya Majida Az-Zahra - detikJatim
Minggu, 23 Nov 2025 10:05 WIB
Masjid Sunan Ampel
Masjid Sunan Ampel Foto: Fadya Majida Az-Zahra/ detikjatim
Surabaya -

Kawasan religi Sunan Ampel kembali menarik perhatian wisatawan mancanegara. Sejumlah mahasiswa Universitas Sultan Ahmad Shah (UniPSAS) Malaysia berkunjung ke kompleks masjid dan makam Sunan Ampel untuk mengenal lebih dekat budaya Islam Nusantara. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Ekspedisi Global Kepemimpinan yang mereka ikuti sejak 12 November, difasilitasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.

Selama berada di kawasan itu, para mahasiswa terlihat antusias menyimak sejarah Wali Songo dan suasana religius khas Ampel yang jarang mereka temui di negara asal.

Salah satu peserta, Intan, mengaku terpukau sejak pertama kali menginjakkan kaki di area masjid. Ia mengungkapkan kekagumannya pada arsitektur masjid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi saya, Surabaya sangat unik. Di Malaysia, kami tidak mendapatkan vibes keagamaan seperti ini, meskipun ada namun berbeda. Aku lebih suka masjid klasik. Aku merasa jiwaku senang di sini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, perpaduan budaya, bahasa, dan desain di kawasan Ampel justru memberikan pengalaman spiritual yang lebih kaya. Intan pun mengaku merinding saat mendengar kisah Wali Songo.

"Aku jadi rasa seperti, wah ada ya kisah seperti ini," ucapnya.

Kekaguman serupa datang dari Muhammad Zaim, mahasiswa Fakultas Al Quran dan Sunah. Ia menyebut suasana religi di Surabaya sangat kuat dan membuatnya merasa lebih tenang.

"Karena Wali Songo sangat terkenal di dunia, saya juga merasa sangat aman dan tenang, karena rasa diri ini ingin berubah ke arah yang lebih baik," ungkapnya.

Masjid Sunan AmpelKunjungan Mahasiswa Asing di Masjid Sunan Ampel Foto: Fadya Majida Az-Zahra/ detikjatim

Zaim juga menilai struktur bangunan masjid dan tata makam di Ampel sangat rapi.

"Masjid di sini modelnya sangat mirip dengan masjid di Madinah. Saya merasakan takjub dengan struktur bangunannya karena saya pernah pergi umroh," tuturnya.

Koordinator Pertukaran Pelajar UINSA, Afifatur Rohimah, menjelaskan bahwa kunjungan ini memiliki alasan historis dan religius. Sunan Ampel dipilih karena perannya sebagai salah satu tokoh penting penyebaran Islam di Jawa dan memiliki nilai budaya yang kuat.

Menurut Afifatur, kegiatan ini sekaligus menjadi ajang studi lintas budaya untuk mengenalkan tradisi ziarah yang berbeda dengan budaya Malaysia. Meski beberapa mahasiswa mengalami shock culture, seperti terkejut melihat banyak penjual di area makam, hal itu justru menjadi pengalaman baru bagi mereka.

"Intinya, harapannya adalah mereka belajar memahami budaya kita, kenal dengan budaya kita, dan mempererat persaudaraan," tutup Afifatur.

Kunjungan ini diharapkan mempererat hubungan dua negara sekaligus memperkenalkan kekayaan tradisi Islam Nusantara kepada dunia

Artikel ini ditulis Fadya Majida Az-Zahra, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.




(ihc/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads