Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkap sejumlah titik rawan longsor di Jatim. Potensi bencana longsor ini sewaktu-waktu bisa terjadi di tengah cuaca ekstrem.
"Sudah dipetakan, semua daerah pegunungan itu rawan. Di Gunung Wilis, terus ada Gunung Arjuno, Bromo Tengger Semeru, Ijen," kata Emil saat menjadi Keynote Speaker Webinar Antisipasi Bencana Longsor dan Banjir Bandang di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (21/11/2025).
Selain wilayah pegunungan yang rawan longsor, Emil menyebut di Selatan Jatim juga rawan terjadi bencana longsor hingga banjir.
"Di selatan itu sambung mulai Pacitan, Ponorogo, Trenggalek. Di selatan pegunungan dan juga di sebagian di Dampit, sampai ke Lumajang dan yang Gumitir, itu rawan terjadi longsor," bebernya.
Mantan Bupati Trenggalek ini menegaskan Pemprov Jatim telah melakukan berbagai langkah mengantisipasi bencana hidrometeorologi. Mulai dari pemasangan rambu tanda bencana, rambu evakuasi, hingga pelatihan bagi Desa Tangguh Bencana (Destana).
"Jadi, di situlah kemudian kita memang perlu upaya ekstra untuk mengantisipasi artinya bagaimana kalau terjadi bencana, jangan sampai ada korban itu," jelasnya.
Ketua DPD Demokrat Jatim ini juga menyebut ada teknologi bernama Light Detection and Ranging yang bisa mendeteksi adanya potensi bencana, terutama longsor.
"Tadi disepakati ada teknologi namanya LIDAR, light detection and ranging ini sudah dipakai oleh ITS sebenarnya. ITS sudah melakukan LIDAR untuk memetakan hasilnya. Nanti ada peta ketebalan tanah namanya topsoil. Nah, tanahnya berapa kemudian batunya berapa? Kalau lapisan atasnya terlalu tebal itu kalau kena air itu paling rawan ambrol gitu," jelasnya.
"Dan kalau dibangun di situ yang enggak akan nyengkram, makanya waktu perbaikan jalan ke Gumitir itu jalan Gumitir itu kan dibikin bored pile dalam supaya dia betul-betul menjangkar ke tanah keras," tandasnya.
Simak Video " Video: Terus Bertambah, Korban Tewas Banjir-Longsor Pakistan Sudah 321 Jiwa"
(auh/hil)