2 Bangunan Ponpes di Jatim Ambruk dalam Sebulan, Ini Kata Emil Dardak

2 Bangunan Ponpes di Jatim Ambruk dalam Sebulan, Ini Kata Emil Dardak

Faiq Azmi - detikJatim
Senin, 03 Nov 2025 20:50 WIB
2 Bangunan Ponpes di Jatim Ambruk dalam Sebulan, Ini Kata Emil Dardak
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Dua bangunan pondok pesantren (ponpes) di Jawa Timur ambruk dalam kurun waktu sebulan ini. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menegaskan Pemprov Jatim fokus membantu korban.

"Kita fokus terhadap korban, dan kita akan memastikan korban mendapat perhatian dari pemerintah," kata Emil di Surabaya, Senin (3/11/2025).

Emil mengatakan sudah ada perhatian khusus dari pemerintah kabupaten untuk mengecek kondisi ponpes-ponpes agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Apalagi, saat ini tengah memasuki musim hujan dan adanya potensi cuaca ekstrem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah ada pernyataan dari Pemerintah Kabupaten dan BPBD kabupaten, bahwa ini bersamaan dengan terjadinya di beberapa tempat, terkait masalah atap karena cuaca," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Oleh karena itu tentu kita harus melihat secara individualisis, tidak boleh dikaitkan secara serta merta satu sama lain. Artinya kita bicara ada bangunan yang terdampak cuaca menyebabkan atapnya katakan ambrol dan ini yang kemudian kita lihat juga di daerah lain, dan kita fokus kepada korban bahwa mereka harus mendapat perhatian dari pemerintah," tambahnya.

Emil menyebut masing-masing pemerintah daerah telah melakukan asasmen masing-masing termasuk dalam merehabilitasi kembali bangunan yang rusak.

"Kita juga bicara soal rehabilitasi fasilitas publik atau masyarakat terdampak," tandasnya.

Diketahui, pada 29 September 2025 lalu, bangunan Pondok Al Khoziny di Sidoarjo ambruk. Kejadian ini menyebabkan 61 santri meninggal dunia.

Setelah itu pada 28 Oktober 2025 lalu, bangunan asrama putri Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo ambruk. Kejadian ini menyebabkan satu santriwati meninggal dunia.




(auh/abq)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads