Ada tiga korban awan panas guguran (APG) Semeru yang saat ini masih dirawat di RSUD dr Haryoto Lumajang, termasuk dua korban yang merupakan pasangan suami istri asal Kediri. Salah satunya masih perlu perawatan intensif dengan ventilator.
Plt Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Haryoto Lumajang, dr. Yanna Susanti, Sp.KFR menjelaskan seluruh pasien korban awan panas Semeru saat ini dalam kondisi stabil, tetapi masih perlu monitoring secara berkelanjutan.
"Tiga pasien korban APG Gunung Semeru kondisinya stabil, dan saat ini masih dalam pemantauan ketat tim dokter," ujarnya kepada wartawan, Jumat (21/11/2025).
Khusus untuk dua pasien suami istri asal Kediri, yakni Normawati (42) dan Hariyono (49), dinyatakan mengalami luka bakar grade 2 dengan luas luka yang dialami 11% pada area wajah dan tangan.
Bukan cuma itu, keduanya juga mengalami trauma inhalasi atau cedera pada saluran pernapasan akibat terpapar udara panas dan debu vulkanik dari awan panas yang menerpa mereka.
Kondisi Hariyono dinyatakan membaik dan diperkirakan sudah bisa dipindahkan ke ruangan rawat inap pada hari ini atau besok. Kondisi sebaliknya dialami istrinya, Normawati.
"Pasien perempuan masih dipasang alat bantu dengan ventilator untuk mempertahankan fungsi pernapasan. Jika membaik nanti alatnya bisa dilepas," kata dr Yanna.
Satu korban APG Semeru yang lain adalah Dimas (50), warga Candipuro yang mengalami luka bakar grade 1 dengan 16% pada tungkai bawah kiri dan kanan. Kondisinya dinyatakan stabil dan telah dipindahkan ke ruang rawat inap biasa. Bila kondisinya semakin membaik dia dibolehkan rawat jalan.
Perawatan pasien luka bakar, terutama korban APG, menurut Yanna, memerlukan tahapan ketat mulai dari stabilisasi, pemenuhan cairan, hingga pembersihan luka demi mencegah infeksi. Khusus pasien dengan trauma inhalasi, penanganan utama difokuskan pada menjaga fungsi saluran napas.
Baca juga: 3 Warga Jadi Korban Erupsi Gunung Semeru |
Humas RSUD dr Haryoto Lumajang dr Vita membenarkan kondisi ketiga pasien secara umum telah stabil. Dia pun memastikan bahwa kebutuhan medis para korban sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Perawatan sementara cukup dilakukan di RSUD dr. Haryoto sambil kami pantau perkembangan setiap pasien. Kondisinya lebih baik dari kemarin, tetapi tetap kami awasi intensif," ujar dr Vita, Jumat (21/11/2025).
Hingga kini, tim dokter masih terus memonitor perkembangan masing-masing pasien, terutama risiko infeksi serta pemulihan jaringan luka bakar. Sementara pasien dengan trauma inhalasi masih dalam pengawasan ketat karena cedera pernapasan memerlukan evaluasi berkala.
Simak Video "Video: Kondisi Terkini Aliran Sungai Curah Kobokan Usai Gunung Semeru Erupsi"
(dpe/hil)