Ratusan pendaki sempat bermalam di Ranu Kumbolo karena faktor cuaca saat Gunung Semeru meletus. Saat ini, para pendaki mulai dievakuasi ke Ranu Pani. Mereka kembali turun bersama Pendamping Pendakian Gunung Semeru Terdaftar (PPGST).
"Sudah mulai turun bersama petugas TNBTS, PPGST, dan saver," kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani kepada detikJatim, Kamis (20/11/2025).
Sebelumnya, 187 orang terdiri dari 129 pendaki, 1 orang petugas TNBTS, 2 saver, 7 orang PPGST, 15 porter, 6 orang dari tim Kementerian Pariwisata harus terjebak di Ranu Kumbolo saat erupsi Gunung Semeru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Balai Besar TNBTS kemudian meminta mereka untuk bermalam di Ranu Kumbolo karena faktor cuaca dan jalur kembali menuju Ranupani rawan longsor.
Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha menambahkan, para pendaki bersama petugas dan pemandu diperkirakan sampai Ranupani pada sore nanti.
"Didampingi dengan petugas dan para pemandu dari PPGST akan mengawal dan memastikan semua pendaki sampai kembali ke Ranupane hingga sore nanti," imbuhnya.
Rudijanta menyatakan, bahwa kondisi Ranu Kumbolo aman saat erupsi Gunung Semeru terjadi sore kemarin.
Material erupsi bergerak ke arah selatan hingga tenggara, sedangkan posisi Ranu Kumbolo berada di sebelah utara, sehingga tidak terdampak secara langsung erupsi," tandasnya.
Balai Besar TNBTS secara resmi menutup jalur pendakian Gunung Semeru, sampai kondisi gunung tertinggi di Pulau Jawa itu aman pasca erupsi.
"Balai Besar Taman Nasional Bromo Tegar Semeru menutup kegiatan pendakian hingga Ranukumbolo sampai kondisi dinyatakan aman," pungkasnya.
Sebelumnya, Sukaryo, yang akrab dipanggil Cak Yo, relawan Sahabat Volunteer Semeru (Saver), menjelaskan kondisi di lokasi saat erupsi terjadi. Menurut Cak Yo, pendakian pada hari itu sempat dibuka sejak pagi. Pendaki pertama baru sampai di Ranu Kumbolo sekitar pukul 19.00-20.00 WIB.
Meski Gunung Semeru sudah menunjukkan aktivitas, radius aman masih berada di kisaran 5-8 kilometer. Namun, saat status Gunung Semeru naik menjadi Awas, pihaknya bersama relawan langsung memastikan kondisi di Ranu Kumbolo tetap aman dan tidak terdampak erupsi.
"Iya, jadi kemarin kan pendakian masih dibuka dari pagi, jadi mereka perjalanan pendaki pertama datang jam 16.00 WIB. Malam baru sampai di Ranu Kumbolo. Kamu dapat berita itu (erupsi dan status naik) dari vulkanologi," katanya dihubungi detikJatim, Kamis (20/11/2025).
Sementara itu, jelas Cak Yo, untuk pendakian pada hari ini tidak ada aktivitas naik ke gunung. Sejak pagi, para pendaki yang sebelumnya berada di Ranu Kumbolo mulai turun secara bertahap.
"Untuk hari ini tidak ada pendaki yang naik. Sejak pagi banyak pendaki mulai turun, dan masih mengemas barang-barang," jelas Cak Yo.
Menurut Cak Yo, semua pendaki yang sempat terjebak di Ranu Kumbolo berada dalam kondisi aman, dan tidak terkena awan panas, karena arah guguran awan panas Semeru mengarah ke Gladak Perak. Sehingga Ranu Kumbolo relatif aman tanpa abu vulkanik.
"Awan panasnya ke Gladak Perak. Nggak ada abu vulkanik di Ranu Kumbolo. Kalau di Ranu Kumbolo kondisinya sedikit berkabut, ini sudah clear, saya akan memastikan saya yang terakhir turun, dan sudah tidak ada pendaki di sini," terangnya.
Simak Video "Video: Kondisi Terkini Aliran Sungai Curah Kobokan Usai Gunung Semeru Erupsi"
[Gambas:Video 20detik]
(mua/hil)












































