Khofifah Minta Warga Menuju Titik Evakuasi Usai Semeru Awas Level IV

Khofifah Minta Warga Menuju Titik Evakuasi Usai Semeru Awas Level IV

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 19 Nov 2025 23:07 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta wisatawan bersabar. Sebab sampai saat ini, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) masih ditutup.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (Foto: dok. M Rofiq/detikJatim)
Lumajang -

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa segera menuju Lumajang usia status aktivitas Gunung Semeru naik ke level IV (Awas). Dia mengimbau warga Lumajang dan Malang sekitar Semeru meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi rekomendasi PVMBG.

Khofifah juga meminta warga segera menuju titik evakuasi atau lokasi pengungsian yang ditetapkan perangkat desa dan aparat keamanan.

"Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Dengan meningkatnya status Gunung Semeru menjadi Level IV (Awas), kami meminta seluruh warga untuk mematuhi larangan masuk ke zona bahaya. Dan segera mengungsi jika mendapat instruksi dari petugas di lapangan," ujar Khofifah usai mendapat laporan dari BPBD Jatim terkait status Gunung Semeru, Rabu (19/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khofifah memastikan BPBD Jatim, BPBD Lumajang, BPBD Malang, TNI, Polri, relawan, serta seluruh unsur terkait telah bersiaga melakukan mitigasi. Mereka telah memantau aktivitas vulkanik dan penyiapan fasilitas pengungsian.

"Kami terus berkoordinasi dengan PVMBG untuk memantau perkembangan aktivitas vulkanik Semeru. Masyarakat diharapkan tetap tenang namun waspada, serta tidak mudah percaya informasi yang tidak resmi," katanya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan laporan PVMBG, Semeru mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) pukul 14.10 WIB. Aktivitas vulkanik berlanjut hingga pukul 17.00 WIB status aktivitas Semeru dinaikkan menjadi Level IV (Awas). Pada pukul 18.10 WIB, Semeru kembali mengeluarkan APG dengan jarak luncur 13 kilometer hingga Gladak Perak.

"Awan panas guguran masih berlangsung dengan amplitudo maksimum mencapai 34 mm dan kecenderungan arah luncur ke utara. Saya meminta masyarakat untuk tetap tenang, tetap waspada, dan mengikuti seluruh arahan petugas di lapangan," tegasnya.

Saat ini, Pemkab Lumajang telah menutup akses Jembatan Gladak Perak dan mensterilkan seluruh jalur berpotensi terdampak APG. Proses evakuasi juga telah berlangsung di 3 kecamatan, yaitu Pronojiwo, Candipuro, dan Rowokangkung.

Lima lokasi pengungsian telah disiapkan, yakni pendopo Kec Candipuro, Balai Desa Oro-Oro Ombo (jumlah pengungsi masih dalam pendataan), Balai Desa Penanggal (menampung warga Gunung Sawur) dan SDN 4 Supiturang yang dihuni sekitar 100 jiwa, serta SMP 2 Pronojiwo.

"Saya telah meminta BPBD Jatim dan BPBD Lumajang untuk memastikan seluruh warga terdampak menuju lokasi pengungsian dengan aman dan terdata dengan baik," kata Khofifah.

Berdasarkan Laporan BPBD Jatim, tercium aroma belerang pekat di sejumlah titik permukiman yang menyebabkan gangguan kenyamanan dan pernapasan.

"Warga yang mengalami iritasi, sesak napas, atau gejala lain agar segera menuju pos kesehatan terdekat. Masker sudah didistribusikan oleh TRC BPBD," ucap Khofifah.

Hingga pukul 18.00 WIB, berbagai langkah penanggulangan telah dilakukan, koordinasi dengan PPGA Semeru, monitoring lapangan oleh BPBD Lumajang, evakuasi warga, pengaturan arus warga, distribusi masker, serta penyisiran area Gunung Sawur.

"Saya memohon seluruh warga di sekitar Semeru untuk mengutamakan keselamatan. Jangan menunggu arahan kedua. Petugas kami terus bekerja di lapangan," kata Khofifah.

"Semoga situasi dapat segera terkendali dan seluruh warga dalam keadaan sehat dan selamat. Mari saling menjaga, saling membantu, dan mematuhi instruksi petugas," pungkasnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads