Workers Wajib Tahu, Stres di Kantor Bisa Jadi Pemicu Nyeri Dada!

Workers Wajib Tahu, Stres di Kantor Bisa Jadi Pemicu Nyeri Dada!

Inkana Putri - detikJatim
Sabtu, 15 Nov 2025 17:49 WIB
Heart attack symptom
Foto: thinkstock
Jakarta -

Tekanan mental dan fisik akibat beban kerja tinggi, tuntutan waktu, serta ekspektasi berlebih sering kali menimbulkan reaksi tubuh berupa nyeri dada. Gejala ini tentunya tak boleh diabaikan karena bisa menjadi tanda stres atau kelelahan.

Selain itu, nyeri dada bisa mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang lebih berat seperti gangguan jantung.

Dalam kondisi stres, tubuh biasanya melepaskan hormon seperti adrenalin dan kortisol yang menyebabkan detak jantung meningkat, otot menegang, dan napas menjadi dangkal. Akibatnya, timbul sensasi nyeri di dada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika tidak ditangani dengan baik, stres dapat berkembang menjadi gangguan kecemasan. Bahkan kondisi ini dapat memicu serangan panik dengan gejala yang menyerupai serangan jantung, seperti nyeri dada, sesak napas, keringat dingin, dan pusing.

ADVERTISEMENT

Selain itu, stres bisa menyebabkan ketegangan otot dada akibat postur tubuh yang buruk atau duduk terlalu lama sehingga memicu rasa tidak nyaman. Pada sebagian orang, stres justru bisa menutupi gejala awal penyakit jantung seperti angin duduk (angina), yang bisa muncul tanpa aktivitas fisik apa pun.

Agar terhindar dari risiko penyakit jantung Mayapada Hospital Surabaya, dr. Samuel Sudanawidjaja, Sp.JP, FIHA, FSCAI pun menekankan pentingnya mengenali kapan nyeri di dada perlu diwaspadai sebagai tanda bahaya.

"Nyeri dada karena stres biasanya bersifat ringan dan cepat reda, juga tidak menjalar ke lengan atau rahang. Namun, jika nyeri muncul terus-menerus, terasa berat seperti ditekan, menjalar ke lengan atau rahang, serta disertai sesak napas, pingsan, atau keringat dingin, kondisi ini tidak boleh dianggap sepele karena bisa menjadi gejala serangan jantung," jelasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/11/2025).

dr. Samuel menjelaskan nyeri dada memiliki banyak kemungkinan penyebab. Oleh karena itu, evaluasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan. Dalam menangani kondisi ini, Mayapada Hospital menyediakan layanan Chest Pain Unit untuk membantu mengevaluasi penyebab nyeri dada.

Adapun masyarakat dapat memanfaatkan layanan ini sebagai bagian dari program promotif-preventif tanpa dipungut biaya, apabila setelah evaluasi awal tidak ditemukan tanda gangguan jantung. Bagi pasien yang terindikasi memiliki masalah jantung, akan mendapat rujukan cepat ke dokter spesialis atau subspesialis untuk penanganan lebih lanjut sesuai protokol medis.

Jika gejala mengarah pada serangan jantung, tim Cardiac Emergency Mayapada Hospital 24 Jam pun siap memberikan tindakan Primary PCI dengan protokol door to wire di bawah 60 menit, sebagai standar emas dalam penyelamatan nyawa pada serangan jantung akut.

Sebagai informasi, Cardiac Emergency merupakan bagian dari layanan Cardiovascular Center Mayapada Hospital. Layanan ini menangani masalah jantung ringan hingga kompleks secara komprehensif dan berstandar internasional, mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, intervensi jantung, bedah jantung, dan rehabilitasi jantung. Cardiac Emergency juga didukung tim dokter multidisiplin berpengalaman dan teknologi mutakhir.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi call center 150770 atau melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital. MyCare juga memiliki fitur Health Articles & Tips serta fitur Personal Health, yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, untuk memantau jumlah langkah harian, kalori, detak jantung, hingga BMI.




(anl/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads