Komplikasi Diabetes Mengintai Diam-diam, Kenali Tandanya Sejak Dini!

Komplikasi Diabetes Mengintai Diam-diam, Kenali Tandanya Sejak Dini!

Diffa Rezy - detikJatim
Senin, 27 Okt 2025 14:15 WIB
Komplikasi Diabetes Mengintai Diam-diam, Kenali Tandanya Sejak Dini!
Foto: Getty Images/iStockphoto/spukkato
Jakarta -

Banyak orang masih menyepelekan diabetes dan menganggapnya hanya sebagai masalah kadar gula darah tinggi. Padahal, jika tidak dikendalikan, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi serius yang merusak hampir seluruh organ tubuh.

dr. Soebagijo Adi Soelistijo, Sp.PD, KEMD, FINASIM, FACP dari Mayapada Hospital Surabaya menjelaskan, diabetes yang tidak terkontrol dapat memicu kerusakan pembuluh darah kecil atau mikroangiopati yang berisiko menyerang ginjal, mata, dan saraf.

Salah satu dampak yang sering terjadi adalah Nefropati Diabetik atau kerusakan ginjal. Masalah ini sering kali tidak menimbulkan gejala hingga fungsi ginjal menurun drastis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gejalanya biasanya berupa kaki bengkak dan kencing berbusa. Jika tidak ditangani, bisa berkembang menjadi gagal ginjal kronis hingga memerlukan cuci darah. Karena itu, pemeriksaan rutin urin dan fungsi ginjal sangatlah penting," kata dr. Soebagijo dalam keterangan tertulis, Senin (27/10/2025).

Diabetes juga dapat memengaruhi penglihatan dengan menyebabkan Retinopati Diabetik. Kondisi ini ditandai dengan pandangan buram dan munculnya bayangan melayang (floaters), yang bila dibiarkan dapat berujung pada kebutaan permanen. Maka dari itu, pemeriksaan mata minimal setahun sekali sangat dianjurkan bagi pasien diabetes.

ADVERTISEMENT

Selain itu, diabetes juga bisa menimbulkan Neuropati Diabetik, yakni kerusakan saraf yang biasanya menimbulkan kesemutan, baal, atau rasa terbakar di kaki. dr. Soebagijo menambahkan, kondisi ini bila dibiarkan bisa berakhir dengan amputasi.

"Kerusakan saraf berbahaya karena penderita sering kali tidak merasakan luka kecil, yang kemudian bisa terinfeksi dan berakhir dengan amputasi. Kondisi ini lebih dikenal dengan sebutan kaki diabetes," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa diabetes juga dapat merusak pembuluh darah besar atau makroangiopati yang meningkatkan risiko terhadap serangan jantung, stroke, hingga penyumbatan darah di kaki.

"Pasien diabetes memiliki risiko 2-4 kali lebih tinggi mengalami serangan jantung atau stroke, yang dapat ditandai dengan nyeri dada, sesak napas, hingga kelemahan mendadak. Kondisi ini bisa berujung pada kematian," jelasnya.

Selain komplikasi kronis, kadar gula darah yang terlalu tinggi juga bisa memicu keadaan darurat medis yang mengancam nyawa. dr. Soebagijo menyebut, pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 dapat terjadi Ketoasidosis Diabetik (DKA), sedangkan pada diabetes tipe 2 bisa muncul Hiperosmolar Hiperglikemik.

"Kedua kondisi darurat ini tidak bisa diatasi di rumah dan harus segera ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD)," ucapnya.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa komplikasi diabetes sebenarnya bisa dicegah melalui pengendalian gaya hidup dan kepatuhan pengobatan.

"Kontrol gula darah secara teratur, menjaga pola makan, dan kepatuhan terhadap pengobatan adalah kunci utama. Sayangnya, banyak pasien datang setelah komplikasi terjadi, misalnya gagal ginjal atau kebutaan. Diabetes bukan sekadar gula tinggi, tapi penyakit sistemik yang dapat merusak banyak organ. Karena itu, deteksi dini sangat penting untuk mencegah kerusakan permanen," katanya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pencegahan diabetes, Mayapada Hospital menghadirkan Sugar Clinic yang menyediakan skrining diabetes berbasis AI, pemeriksaan HbA1c dan kolesterol untuk mendeteksi risiko prediabetes sekaligus menjaga kesehatan metabolisme. Layanan ini tersedia di Mayapada Hospital Jakarta (Kuningan dan Lebak Bulus), Tangerang, Bandung, dan Surabaya.

Pasien juga dapat berkonsultasi dengan dokter dan melihat jadwal praktik melalui aplikasi MyCare, serta mengakses layanan darurat lewat fitur Emergency Call atau call center 150990. Aplikasi MyCare sendiri memiliki fitur Health Articles & Tips dan Personal Health untuk membantu memantau kebugaran, mulai dari jumlah langkah, detak jantung, kalori terbakar, hingga BMI.




(ega/ega)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads