Jalan Raya Pasuruan-Purwosari, terutama di titik yang paling rawan kecelakaan, yakni di wilayah Kecamatan Wonorejo semakin mengkhawatirkan. Tiga orang pengendara motor tewas dalam kecelakaan dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan catatan detikJatim, kecelakaan dalam sepekan ini pertama kali terjadi pada Jumat (7/11) pagi di Desa Sambisirah. Motor yang dikendarai Titik Inayati (27), warga Pasrepan bersama ibunya, Latifa menabrak pohon di tepi jalan.
Sang ibu tewas di lokasi kejadian, sementara Titik mengalami luka berat sehingga harus menjalani perawatan secara intensif di RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum genap sehari, pada Sabtu (8/11) malam, kecelakaan maut kembali terjadi di titik lain yang tidak jauh dari lokasi pertama. Abdullah (69), warga Desa Jatigunting, Kecamatan Winongan meninggal usai ditabrak dari belakang oleh sebuah truk boks di depan SPBU Sambisirah.
Empat hari berselang, tepatnya pada Rabu (12/11) malam, korban jiwa kembali bertambah. Pengendara motor Honda BeAT berpelat nomor N 5863 TDV bernama Imam Santoso (31), warga Desa Capang, Kecamatan Purwodadi tewas usai menabrak truk yang berhenti di depan BRI Wonorejo.
"Korban dibawa ke RSPH Sukoreja, meninggal dunia, dan dirujuk RSUD Bangil," kata Kasi Humas Polres Pasuruan Iptu Joko Suseno.
Selain karena faktor manusia, kecelakaan yang terjadi di wilayah ini diduga disebabkan karena sarana prasarana yang kurang memadai. Salah satunya yakni penerangan jalan umum (PJU).
"Kalau malam, gelap total. Dari Pasar Wonorejo sampai Sambisirah jarang sekali ada lampu jalan. Banyak kendaraan melaju kencang, jadinya rawan kecelakaan," kata Arif (32), warga Sambisirah.
Arif menambahkan sudah cukup banyak warga yang menjadi korban di jalur tersebut namun belum ada langkah nyata dari pemerintah daerah. Karena itulah warga meminta lampu penerangan jalan umum (PJU) ditambah di lokasi itu demi meminimalisir kejadian kecelakaan sehingga tidak muncul kembali korban.
(dpe/hil)












































