.webp)
Dinas Perhubungan (Dishub) Lamongan mulai memasang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) di dua titik rawan kecelakaan di ruas Jalan Lingkar Utara (JLU), tepatnya di persimpangan Balun dan Dlanggu. Pemasangan dilakukan mulai Selasa (14/10/2025), dan ditargetkan rampung dalam tiga hari ke depan.
Pantauan di lokasi, sejumlah pekerja tampak sibuk mengangkat dan memasang tiang lampu lalu lintas, traffic light head, serta slave traffic controller box yang berfungsi mengatur dan menyinkronkan sinyal lampu di persimpangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dishub Lamongan Dianto Hari Wibowo mengatakan proses pemasangan melibatkan berbagai perangkat penunjang, seperti kotak pengatur sinyal dan crane truck untuk mengangkat komponen berat.
"Pekerjaan ditargetkan selesai dalam tiga hari. Setelah itu akan kami lakukan uji coba lapangan untuk memastikan semua sistem berfungsi dengan baik," ujar Dianto kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).
JLU Lamongan yang membentang sepanjang 7,15 kilometer itu sebelumnya sudah memiliki tiga titik lampu lalu lintas, masing-masing di pintu masuk-keluar JLU dan persimpangan Deket. Pemasangan dua APILL baru di Balun dan Dlanggu diharapkan bisa mengurangi risiko kecelakaan yang kerap terjadi di kawasan tersebut.
Sebelumnya, JLU sempat ditutup total setelah masa uji coba operasional selama satu bulan, mulai 17 Agustus-14 September 2025. Penutupan dilakukan usai warga Desa Balun memblokade jalan sebagai bentuk protes karena minimnya penerangan dan tidak ada rambu lalu lintas yang dianggap menjadi penyebab kecelakaan.
"Dengan adanya APILL di dua titik tambahan ini, kami berharap lalu lintas di kawasan JLU bisa lebih aman dan tertib," tambah Dianto.
(irb/abq)
