Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, menyampaikan duka cita mendalam saat takziah ke rumah duka almarhum Abdul Rohid, anggota Tim Ekspedisi Patriot (TEP) XI yang gugur saat bertugas di Kawasan Bahari Tomini Raya, Sulawesi Tengah.
Rumah duka almarhum berada di Perumahan Griya Safinah, RT 07 RW 03, Kalitengah, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam kunjungannya, Menteri Iftitah turut menyampaikan belasungkawa atas nama pribadi, seluruh jajaran Kementerian Transmigrasi, serta Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
"Innalillahi wa innailaihi raji'un. Atas nama pribadi, Kementerian Transmigrasi, dan Presiden Republik Indonesia, kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Saudara Abdul Rohid, mahasiswa ITS Surabaya dan anggota Tim Ekspedisi Patriot yang gugur dalam tugas pengabdian di Tomini Raya," ujar Menteri Iftitah saat takziah di pusara almarhum di Tanggulangin Sidoarjo, Senin (10/11/2025).
Abdul Rohid merupakan mahasiswa berprestasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang dikenal aktif berorganisasi dan berjiwa sosial tinggi. Ia seharusnya diwisuda pada September 2025, namun memilih menunda demi mengikuti misi pembangunan bersama Tim Ekspedisi Patriot di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
"Almarhum adalah salah satu Patriot Transmigrasi terbaik, seorang muda yang memilih jalan pengabdian di atas kenyamanan pribadi. Dengan semangat, kecerdasan, dan ketulusan hatinya, beliau turut berkontribusi nyata dalam mewujudkan pemerataan pembangunan di kawasan transmigrasi Indonesia," kata Iftitah.
Menteri Iftitah menegaskan bahwa pengabdian Abdul Rohid menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia. "Pengorbanan dan semangatnya adalah inspirasi bahwa membangun negeri bisa dimulai dari garis depan Indonesia," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Iftitah juga mengungkapkan dua pesan terakhir almarhum kepada keluarga, yakni agar adik bungsunya, Aprilia Nur Intan Saputri, dapat melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi, dan keinginannya membelikan baju batik untuk kedua orang tua serta saudara-saudaranya pada hari wisudanya yang dijadwalkan Maret 2026.
"Kementerian Transmigrasi akan memberikan beasiswa penuh kepada Mbak Aprilia hingga lulus dari SMK dan memastikan pendampingan agar ia bisa melanjutkan ke perguruan tinggi," kata Iftitah.
"Selain itu, kami juga akan menyiapkan pakaian batik terbaik bagi ayah, ibu, dan saudara almarhum untuk dikenakan saat wisuda Maret 2026 nanti, sebagai simbol kasih dan amanah seorang anak," lanjutnya.
Menteri Iftitah juga menyampaikan pesan duka dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang berhalangan hadir secara langsung karena agenda pemerintahan.
"Bapak Menko menitipkan santunan pribadi bagi keluarga almarhum, selain santunan dari Kementerian Transmigrasi. Kedua santunan tersebut akan diserahkan secara terpisah di rumah duka," ujar Iftitah.
Sebagai bentuk penghargaan, Abdul Rohid secara simbolis dianugerahi gelar Sarjana Patriot Transmigrasi atas jasa dan pengabdiannya.
"Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah dan pengabdian almarhum, melapangkan jalannya, serta menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan ketabahan," tutup Menteri Iftitah dengan suara bergetar.
Abdul Rohid akan dikenang sebagai sosok muda yang memilih jalan pengabdian. Kisahnya menjadi bukti bahwa semangat kepahlawanan kini hidup dalam bentuk baru, yakni membangun negeri dari pelosok Nusantara.
Simak Video "Video: Menjawab Tantangan Transmigrasi"
(irb/hil)