Perkuat Ekonomi Rakyat, Pemkab Jember Segera Realisasikan 'Gerobak Cinta'

Yakub Mulyono - detikJatim
Jumat, 07 Nov 2025 11:01 WIB
Foto: Pemkab Jember
Jember -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember segera merealisasikan program Gerobak Cinta sebagai langkah penguatan ekonomi kerakyatan. Program ini menyasar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pedagang kaki lima (PKL), dan pedagang sayur (mlijo).

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) Jember, Sartini, menjelaskan bantuan ini bukan sekadar gerobak baru, tapi juga dilengkapi cooler box. Alat pendingin ini berguna untuk menjaga kesegaran bahan pangan seperti ikan, ayam, dan daging.

"Gerobak Cinta adalah bentuk kehadiran pemerintah di jantung ekonomi rakyat. Program ini menciptakan lapangan kerja dan menopang perputaran ekonomi harian," katanya, Kamis (6/11/2025).

Menurut Sartuni, penerima program ini berdasarkan Data Tunggal Sensus Ekonomi Nasional (DTSEN) sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025. Total sasaran penerima tahap pertama adalah 1.282 orang, dipilih dari 2.800 data awal.

"Mereka adalah masyarakat berpenghasilan rendah (desil 1-5) yang bergantung pada usaha mikro," ujarnya.

Sartini menambahkan, tahap awal Gerobak Cinta (Gerobak dan Rombong Bantuan Cipta Tangguh) ini menelan anggaran sebesar Rp 12,5 miliar. Program difokuskan pada kawasan pusat kota, sejalan dengan penataan PKL dan revitalisasi ruang publik.

"Pemkab Jember menargetkan pertumbuhan ekonomi 2025 mencapai 5,3-5,5 persen melalui program ini. Target ini juga didukung pelatihan, akses permodalan, dan digitalisasi pemasaran bagi para pelaku usaha mikro," paparnya.

Sementara itu, Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengatakan, penguatan ekonomi daerah harus bertumpu pada usaha kecil dan ekonomi keluarga.

"Kita ingin wajah kota hidup, PKL tertata, UMKM kuat, dan masyarakat sejahtera," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Gus Fawait itu menegaskan, pembangunan ekonomi Jember fokus pada tiga hal. Yakni, penguatan ekonomi mikro, peningkatan daya saing UMKM, dan penciptaan ekosistem usaha inklusif.

"Di balik rombong sederhana itu ada keluarga yang menggantungkan harapan. Gerobak Cinta bukan sekadar alat berdagang, tetapi simbol keadilan ekonomi dan cinta pemerintah untuk rakyatnya," tandasnya.




(anl/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork