detikJatim Awards 2025

Sjamsul Hadi Penggerak Penguatan Hak Penghayat di Jawa Timur

Mira Rachmalia - detikJatim
Selasa, 04 Nov 2025 19:30 WIB
Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan Masyarakat Adat Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek Sjamsul Hadi. Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJatengg
Malang -

Sjamsul Hadi sebagai Direktur Bidang Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, telah menunjukkan peran yang visioner dalam mengimplementasikan amanat konstitusi untuk memastikan hak-hak dasar komunitas Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa terpenuhi.

Ia memimpin inisiatif nasional yang menjadikan Surabaya sebagai tuan rumah Sarasehan Nasional Penghayat pada Agustus 2024. Kegiatan itu terbukti menjadi katalisator utama bagi optimalisasi layanan pemenuhan hak sipil, baik dalam hal KTP maupun pendidikan, serta memperkuat solidaritas antara ratusan Penghayat dari berbagai daerah.

Upaya ini memastikan bahwa warga negara Penghayat di Jawa Timur mendapatkan akses dan pengakuan setara dari negara, sehingga secara nyata mendorong inklusi dan ketahanan sosial di wilayah itu. Ia senantiasa menunjukkan komitmen tinggi dalam pemenuhan hak-hak masyarakat adat.

"Kami dari kementerian siap mendukung kerja sama dalam mendorong upaya-upaya pemenuhan hak konstitusional, hak sipil, dan layanan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia," ucap Sjamsul dilansir dari situs Kemediktisanintel.

Selain itu, Sjamsul Hadi juga menjadi inisiator pengakuan kedaulatan masyarakat adat di Jatim. Dalam upaya ini, ia menunjuk Banyuwangi sebagai pusat Suku Osing untuk menjadi tuan rumah.

Fokus utama kegiatan itu Penguatan Lembaga Adat pada Juni 2022, dan Musyawarah Besar Pendidikan Adat Nusantara pada Agustus 2024. Inisiatif ini berfokus untuk mendorong percepatan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Adat (PPHMA).

"Kami harap adanya kegiatan ini diharapkan dapat mendorong disusunnya Peraturan Daerah tentang Pengakuan Masyarakat Adat," ujarnya kepada wartawan dikutip dari detikJatim.

Bukan hanya itu, Sjamsul juga berperan signifikan dalam mendorong penerbitan SK Pengakuan Masyarakat Adat Tengger oleh Bupati Probolinggo. SK ini menjadi regulasi formal pertama di Jawa Timur.

Tidak hanya melindungi warisan budaya, inisiatif ini juga akan memberdayakan generasi muda sebagai Pandu Budaya, memastikan eksistensi dan fungsi lembaga adat di Jatim bisa berjalan optimal dan terproteksi di tengah tantangan modernisasi.

Melalui serangkaian program strategis ini, Sjamsul Hadi memastikan upaya pemajuan kebudayaan di Jawa Timur berjalan secara inklusif, mengakui, dan melindungi hak-hak komunitas Penghayat dan Masyarakat Adat sebagai pilar penting ketahanan sosial dan budaya bangsa.

Jangan lewatkan, detikJatim akan kembali menghadirkan detikJatim Awards 2025, ajang penghargaan untuk tokoh masyarakat hingga pelaku bisnis dan instansi pemerintah yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Jawa Timur.

Tahun ini, pemberian penghargaan akan digelar di Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, pada Rabu 5 November 2025. Anugerah detikJatim Awards 2025 ini diberikan kepada individu, komunitas, instansi pemerintahan, kampus, DPRD, BUMD, dan perusahaan swasta.

Seleksi penerima dilakukan melalui tahapan khusus oleh dewan redaksi detikcom dan detikJatim, dengan memperhatikan kriteria inovasi, kreativitas, inspiratif, dampak bagi masyarakat, dan keaktifan di bidang masing-masing.



Simak Video "Video: Keris-Fosil yang Dipulangkan Belanda akan Dipajang di Museum Nasional "

(ihc/irb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork