Pemerintah Kabupaten Malang menetapkan status tanggap darurat menghadapi potensi bencana hidrometerologi. Langkah ini menyusul tingginya kejadian bencana bersamaan dengan tingginya intensitas hujan.
Selain banjir di wilayah Ampelgading, bencana angin kencang merusak ratusan rumah di wilayah Dau, Kabupaten Malang, Minggu (2/11/2025), kemarin.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin mengatakan penetapan status Tanggap Darurat bencana hidormeterologi, karena tanda-tanda potensi bencana sudah mulai tampak di banyak titik.
"Kabupaten Malang sudah tanggap darurat. Mulai dari tanggal 29, 30 Oktober banyak tanda-tanda sudah tampak, seperti pohon tumbang, akhirnya kita menentukan status tanggap darurat," kata Ichwanul kepada wartawan, Selasa (4/11/2025).
Ichwanul menambahkan, setelah pendataan di lapangan, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan langkah-langkah pencegahan lanjutan, salah satunya perempesan pohon yang berisiko tumbang.
"Setelah ini kita data, nanti kita agendakan untuk perempesan supaya tidak terlalu berisiko bagi masyarakat. Kita kerja sama dengan Bina Marga karena mereka yang punya kewenangan," katanya.
Selain itu, BPBD juga telah mengirim surat resmi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) agar kegiatan perempesan di jalur provinsi dan nasional dapat dilakukan sesuai izin yang berlaku.
"Kita sudah bersurat, tinggal menunggu jawaban dari balai karena tidak bisa sembarangan memangkas pohon di jalan provinsi atau nasional," tandasnya.
BPBD juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Berdasarkan data yang dimiliki ada sejumlah wilayah rawan bencana hidrometerologi, seperti Dau, Singosari, Ngajum, Lawang, Karangploso, Jabung, Pakis, Tajinan, Poncokusumo, Bululawang, Sumberpucung dan Pagelaran memiliki potensi tinggi terhadap angin puting beliung karena kondisi geografisnya.
"Kami mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan, agar menanam pohon-pohon besar. Pohon bisa memecah angin dan mengurangi kekuatan puting beliung. Kalau daerahnya terbuka tanpa pepohonan, dampaknya bisa lebih parah," pungkasnya.
Simak Video "Video: Panggung Mamuju Festival Ambruk Diterjang Angin Kencang-Tenda Roboh"
(dpe/abq)