Ambruknya atap asrama putri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Besuki, Situbondo pada Rabu (29/10/2025) langsung direspons Pemprov melalui BPBD Jatim. Bersama Pemkab setempat dan BPBD Situbondo, Tim BPBD Jatim, siang harinya langsung melakukan asesmen di lokasi kejadian.
Tim BPBD Jatim yang dipimpin Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto meninjau langsung lokasi kejadian, sembari menyerahkan sejumlah bantuan, di antaranya, bahan material bangunan berupa 50 sak semen dan 150 buah galvalum.
Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto kepada Pimpinan Ponpes Salafiyah Syafi'iyyah, KH Muhammad Hasan Ainul ilmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatot menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa keluarga besar Ponpes Salafiyah Syafi'iyyah, Besuki, Situbondo.
Gatot juga berharap, kejadian bencana kali ini bisa memberikan hikmah dan pembelajaran bagi semua kalangan akan perlunya mitigasi bencana di lingkungan pesantren.
"Selain perlu mengenali potensi bencana alam di wilayah sekitar, di lingkungan pesantren juga perlu dikenalkan mitigasi bahaya kebakaran dan upaya penanggulangannya," kata Gatot kepada detikJatim, Jumat (31/10/2025).
Saat ini, lanjut Gatot, pihaknya juga sedang memperkuat ketangguhan di lingkungan pesantren, melalui program Pesantren Tangguh Bencana (Pestana) dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
"Nantinya, pelatihan dan simulasi evakuasi bencana akan kita perkuat lagi di lingkungan pesantren," pungkasnya.
Selain bantuan material bangunan, Tim BPBD Jatim juga menyerahkan bantuan logistik, berupa, 15 buah terpal, 20 buah selimut, 10 paket family kit, 10 paket kidsware dan 20 paket sandang wanita.
Seperti yang diketahui, akibat runtuhnya atap asrama putri Ponpes Salafiyah Syafi'iyyah, terdapat 5 santriwati yang menjadi korban. Rinciannya, 2 orang luka berat, 2 orang luka ringan dan seorang santriwati meninggal dunia, yakni, Putri Hemilia Oktaviantika (13).
(irb/hil)











































