Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menemukan dua mesin pompa air di Rumah Pompa Kalisari jebol saat inspeksi mendadak (sidak). Belakangan diketahui, mesin pompa tersebut rusak karena tertabrak kursi kayu yang dibuang warga ke sungai.
"Alhamdulillah, kulo nyuwun tulung warga Surabaya, pompa Kalisari jebol dua. Sing satu, sekaligus sak mechanical screen. Perkara opo? Ketubruk jenenge kursi," kata Eri kepada wartawan di Kecamatan Bubutan, Kamis (30/10/2025).
"Ono kursi, ono opo. Ajur mechanical screen-ku ini. Karena opo ketarik banter, kenek sikat (ditabrak), ternyata kursi," tambahnya.
Ia pun menyayangkan Rumah Pompa Kalisari rusak gara-gara warga membuang kursi ke sungai. Padahal rumah pompa memiliki peran penting untuk menyaring sampah agar tidak menyumbat air dan banjir.
Eri pun dibuat pusing karena harus memperbaiki mechanical screen. Apalagi harganya yang tidak murah harus hancur dan menghambat kerja rumah pompa.
"Buang-buang iku mau, nyuwun tulung lah. Rumah pompa iki regane larang, digawe damel jenengan (warga) cek gak banjir. Tapi lek dingeneke terus, ya ngelu sirahku, mechanical screen iku luarang. Mechanical screen jebol, pompahe ya jebol. Bayangke aku ngetokno duit piro maneh," jelasnya.
Dia menyadari, pada awal musim hujan seperti saat ini, sampah-sampah yang tersimpah atau mengendap akan keluar semua. Ketika musim hujan, petugas bekerja lebih ekstra menyaring sampah di rumah pompa agar tidak menyumbat air dan menjadi banjir.
"Wis gak entek-enteke, sak mono akehe (sampah), itu karena apa? Karena kita tanpa sadar membuang di sungai," ujarnya.
Tetapi ia juga bersyukur, genangan kemarin langsung surut ketika hujan selesai. Salah satinya di Jalan Karang Menjangan area kamar mayat RSU dr Soetomo.
Namun ada hal lain yang dia khawatirkan dan sampai berdoa agar tidak hujan lagi sore atau malam kemarin. Jika hujan, maka sepanjang Jalan Darma Husada sampai kawan Kalisari bisa banjir, apalagi rumah pompanya jebol.
"Logika saya ndak mungkin itu bisa (airnya) peres. Ternyata nang Kalisari tak parani jebol loro (dua) pompaku, kesapu jenenge kursi," katanya.
"Biyen biyen sak anu apa kasur, saiki le nemen sak kursi sak ragangan diuncalno nang kali. Aduh ya Allah, aku nyuwun tolong wong Suroboyo," pungkasnya.
Diketahui, setiap hari, tidak hanya saat hujan, sampah yang dibersihkan petugas bisa mencapai 35 ton pada semua rumah pompa.
Simak Video "Video: Jurus Walkot Eri Bantu UMKM-Turunkan Kemiskinan di Surabaya"
(dpe/abq)