Kursi Dibuang ke Sungai Merusak 2 Pompa Air, Eri Cahyadi: Ngelu Sirahku

Kursi Dibuang ke Sungai Merusak 2 Pompa Air, Eri Cahyadi: Ngelu Sirahku

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 31 Okt 2025 08:15 WIB
Kursi yang dibuang di sungai hingga merusak rumah pompa dan mechanical screen atau penyaring sampah di sungai.
Kursi yang dibuang di sungai hingga merusak rumah pompa dan mechanical screen atau penyaring sampah di sungai. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menemukan 2 pompa air di Rumah Pompa Kalisari jebol. Salah satu pompa itu sepaket dengan mechanical screen atau penyaring sampah di saluran air. Penyebabnya, sebuah kursi kayu besar dibuang ke sungai hingga menabrak alat penyaring sampah.

"Alhamdulillah... Kulo nyuwun tulung warga Surabaya, pompa Kalisari jebol dua. Sing satu, sekaligus sak mechanical screen-nya. Perkara opo? Ketubruk sing jenenge kursi," seloroh Eri dengan nada menyindir kepada wartawan saat sidak di Kecamatan Bubutan, Kamis (30/10/2025).

Ia menyayangkan Rumah Pompa Kalisari rusak karena ulah warga yang membuang kursi ke sungai. Padahal mechanical screen di rumah pompa itu memiliki peran penting untuk menyaring sampah supaya tidak menyumbat air dan banjir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eri pun dibuat pusing karena harus memperbaiki mechanical screen. Apalagi harganya yang tidak murah. Rusaknya peralatan mechanical screen itu juga menghambat kinerja rumah pompa.

"Nyuwun tulung lah (minta tolong lah). Rumah pompa iki regane larang damel jenengan, cek nggak banjir (rumah pompa ini mahal buat Anda juga, biar tidak banjir). Tapi lek dingeneke terus, ya ngelu sirahku, mechanical screen iku luarang (kalau dibeginikan terus, ya pusing saya. Mechanical screen itu mahal)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Mechanical screen jebol, pompae ya jebol. Bayangke aku ngetokno duit piro maneh (bayangkan aku harus keluarkan duit berapa lagi)?" Lanjutnya.

Eri Cahyadi mengatakan di awal musim hujan seperti sekarang sampah-sampah yang tersimpan atau mengendap akan keluar. Saat musim hujan, petugas bekerja lebih ekstra menyaring sampah di rumah pompa supaya tidak menyumbat air dan menjadi banjir.

"Wis nggak entek-entek. Sak mono akehe (sudah tidak habis-habis. Sebegitu banyaknya sampah). Itu karena apa? Karena kita tanpa sadar membuang di sungai," ujarnya.

Meski demikian Eri bersyukur meski menemukan rumah pompa itu rusak. Sebab, genangan akibat hujan deras yang terjadi kemarin langsung surut. Salah satu buktinya, kata dia, di Jalan Karang Menjangan area kamar jenazah RSU dr Soetomo.

Namun ada hal lain yang dia khawatirkan. Dia sampai berdoa agar tidak hujan lagi. Yakni sepanjang Jalan Darma Husada hingga kawasan Kalisari. Menurutnya kawasan itu bisa banjir akibat rumah pompa yang jebol.

"Biyen biyen, kasur. Saiki luwih nemen, sak kursi sak ragangan diuncalno nang kali (Dulu dulu, kasur yang dibuang ke kali. Sekarang lebih parah lagi, kursi dan ragangannya dibuang ke kali). Aduh ya Allah, aku nyuwun tulung gawe wong Suroboyo," katanya.

Diketahui, berdasarkan data dari dinas yang menangani sampah di sungai, tidak hanya saat hujan sampah yang dibersihkan petugas dari rumah pompa di Surabaya bisa mencapai 35 ton.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads