Marak pemilik motor warga Kota Minyak Bojonegoro yang mengeluhkan motornya brebet serta mengalami masalah lain setelah mengisi bahan bakar Pertalite di sejumlah SPBU resmi. Mereka ramai-ramai memasukkan motor mereka untuk diperbaiki ke sejumlah bengkel.
Fenomena motor bermasalah gegara Pertalite ini sempat viral di media sosial. Petugas Satreskrim Polres Bojonegoro bersama Dinas Perdagangan pun turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan di sejumlah bengkel dan SPBU.
Para petugas mendapati memang tidak sedikit kendaraan milik masyarakat yang dimasukkan ke bengkel karena keluhan yang sama. Bahkan salah satu bengkel resmi yang dikunjungi petugas gabungan mengaku ada puluhan motor yang harus ganti busi karena BBM Pertalite yang dibeli dari beberapa SPBU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data yang dihimpun oleh detikJatim dari petugas yang mendatangi salah satu bengkel ini, sejak Sabtu (25/10) sudah ada 18 motor yang servis. Kemudian pada Minggu (26/10) ada 26 motor. Sedangkan hingga Senin siang tadi ada 11 unit motor yang masuk bengkel.
Seluruh motor yang dibawa ke bengkel untuk dilakukan perbaikan itu di antaranya harus diganti busi karena mengalami brebet atau sulit distater hingga hilang tenaga saat dikendarai.
"Dari hasil pengecekan di bengkel, puluhan motor ini harus ganti busi karena diduga BBM Pertalite yang dibeli di beberapa SPBU," kata Kasatreskrim Polres Bojonegoro AKP Bayu Adjie Sudarmono kepada detikJatim, Senin (27/10/2025).
Pihak bengkel juga telah mengambil sampel dari motor yang diservis karena kendala BBM yang tak layak digunakan itu. Selain mendatangi bengkel, petugas Gabungan juga melakukan pengecekan ke SPBU di sejumlah lokasi.
"Kami tadi juga sudah melakukan pengecekan di SPBU, pihak Pertamina juga sudah memasang pengumuman untuk layanan pengaduan konsumen," kata AKP Bayu Adjie.
Sementara itu, menindaklanjuti laporan masyarakat terkait kendala pada mesin kendaraan setelah pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di beberapa SPBU wilayah Bojonegoro dan Tuban Pertamina Patra Niaga meminta konsumen untuk melakukan pengaduan mengenai produk Pertalite.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menegaskan seluruh proses distribusi BBM telah dilakukan sesuai SOP, termasuk pemeriksaan mutu produk melalui pengujian laboratorium sebelum disalurkan kepada masyarakat.
Sebagai langkah tindak lanjut, Pertamina Patra Niaga akan melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan terhadap produk Pertalite dari Fuel Terminal Tuban demi memastikan kualitas dan kesesuaian spesifikasi produk. Pertamina juga memastikan pasokan BBM ke seluruh SPBU tetap berjalan lancar.
"Kami mengimbau masyarakat menggunakan BBM secara bijak. Pertamina memastikan seluruh produk yang disalurkan telah melalui proses pengawasan ketat, mulai dari terminal pengirim hingga lembaga penyalur resmi, sebagai wujud komitmen kami dalam menghadirkan produk yang aman dan berkualitas bagi masyarakat," tutup Ahad.
Sebagai bentuk keterbukaan layanan publik, Pertamina saat ini menyediakan tiga titik posko untuk melayani keluhan dan pelaporan masyarakat di Bojonegoro dan Tuban, yakni di SPBU 5462101 dijalan MT. Haryono, Jetak, Kecamatan Bojonegoro, SPBU 5462106 Jalan Sawunggaling, Kadipaten, Ngrowo, Kecamatan Bojonegoro dan SPBU 5462305 Gg. Buntu No.10, Wire, Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Selain itu, aduan juga bisa disampaikan dengan cara menghubungi Pertamina Contact Center 135 (Call Center) agar dapat segera ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku.
(dpe/hil)











































