Kado Hari Santri, Pemkot Malang Gratiskan Izin Bangunan untuk Ponpes

Kado Hari Santri, Pemkot Malang Gratiskan Izin Bangunan untuk Ponpes

Muhammad Aminudin - detikJatim
Rabu, 22 Okt 2025 13:30 WIB
Penyerahan SLF bagi pesantren oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat
Penyerahan SLF bagi pesantren oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat/Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim
Malang -

Kado istimewa diberikan Pemerintah Kota Malang bertepatan dengan Hari Santri Nasional tahun 2025. Dengan menyerahkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) kepada dua pondok pesantren.

Langkah ini dilakukan sebagai bentuk nyata dukungan terhadap eksistensi dan legalitas infrastruktur pesantren.

Penyerahan SLF dan PBG bagi pesantren diberikan disela peringatan Hari Santri Nasional ke-10 di Balai Kota Malang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari Santri ini kami menekankan santri harus terus berjuang, berbakti kepada bangsa dan negara dan tidak meninggalkan kultur budaya. Kami juga ingin memastikan bangunan mereka legal dan layak fungsi," kata Wali Kota Malang Wahyu Hidayat kepada wartawan usai acara, Rabu (22/10/2025).

ADVERTISEMENT

Ada dua lembaga yang menerima SLF secara simbolis yakni Masjid Muhajirin Dirgantara di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, dan Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh di Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru.

Selain itu, Ponpes Bahrul Maghfiroh juga memperoleh sertifikat halal Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mereka kelola.

Wahyu Hidayat mengatakan, Pemkot Malang akan menggratiskan seluruh biaya pengurusan Sertifikat Laik Fungsi SLF dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) bagi pondok pesantren yang ada di Kota Malang.

Saat ini, pihaknya tengah menyiapkan regulasi khusus dalam bentuk Peraturan Wali Kota (Perwal) yang mengatur tentang perizinan tersebut.

'SLF ini butuh pendampingan profesional, karena ada perhitungan teknis konstruksi. Kita akan kerja sama dengan perguruan tinggi untuk mendampingi proses itu," jelasnya.

Tidak hanya soal legalitas bangunan, Pemkot Malang juga memberikan dukungan terhadap kemandirian ekonomi pesantren.

Dalam rangkaian peringatan Hari Santri, sejumlah ponpes menerima bantuan sarana budidaya ikan air tawar. Bantuan tersebut meliputi kolam terpal, blower, probiotik, pakan ikan, hingga bibit ikan nila.

"Kami ingin pondok pesantren mandiri, dan berdaya saing. Sehingga dengan demikian maka kesejahteraan santri dan ponpes itu sendiri akan terpenuhi," ungkapnya.

Perayaan Hari Santri Nasional ke-10 ini juga diwarnai dengan pembukaan halal market yang berlokasi di sebelah Balai Kota Malang. Sejumlah produk UMKM masyarakat, hingga UMKM Ponpes turut mewarnai perayaan hari santri hingga Kamis 23 Oktober 2025 besok.




(mua/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads