Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Minta Pelajar Pakai Busana Muslim

Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Minta Pelajar Pakai Busana Muslim

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 21 Okt 2025 16:30 WIB
Antusias para santri dan kader NU peringati Hari Santri Nasional 2024 di Kepanjen, Kabupaten Malang
Ilustrasi perayaan Hari Santri Nasional di Malang/Foto: Dok. Istimewa
Malang -

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang mengimbau kepada seluruh pelajar mengenakan busana muslim. Aksi ini untuk menyambut perayaan Hari Santri Nasional.

Imbauan menggunakan busana muslim dikhususkan bagi pelajar beragama Islam selama tiga hari ke depan.

"Mengenakan busana muslim bagi yang beragama Islam selama tiga hari. Bagi yang non muslim menyesuaikan," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana kepada wartawan, Selasa (21/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suwarjana mengatakan, kebijakan tersebut tidak hanya sebatas simbolik. Namun juga sebagai bentuk penanaman nilai-nilai keagamaan dan memperkuat karakteristik pelajar di tengah arus digital yang kian deras.

ADVERTISEMENT

"Santri itu kan juga murid. Jadi ini sebagai bentuk penanaman iman dan takwa, bahwa seorang murid harus patuh kepada sang guru, sebagaimana santri kepada kiai. Dan kiai pasti mengajarkan kebaikan," katanya.

Suwarjana pun menyampaikan alasan mengenakan busana muslim saat Hari Santri Nasional bukan hanya kewajiban semata. Melainkan, menjadi sarana membangun mental spiritual pelajar.

"Ayo kita sambut Hari Santri ini dengan berbuat baik. Menanamkan rasa cinta pada agama, juga mental, iman dan takwa bagi penganut agama Islam," katanya.

Suwarjana turut menjelaskan, peringatan Hari Santri Nasional dapat menjadi refleksi atas kondisi pergaulan pelajar saat ini, terutama di tengah pengaruh media sosial yang sangat kuat.

Suwarjana juga menyatakan kekhawatirannya terhadap konten-konten yang tidak sesuai dengan usia pelajar.

"Banyak konten yang tidak patut ditonton. Ini bisa mengganggu karakter anak. Karena itu kami berharap, selain sekolah dan orang tua, Kominfo juga bisa lebih aktif membatasi atau memblokir konten negatif," tegasnya.

Sementara untuk pelajar non-muslim, kata Suwarjana, pihaknya memberikan kelonggaran dengan meminta mereka menyesuaikan busana sesuai norma kesopanan dan nilai religius masing-masing.

Suwarjana menambahkan, pemakaian busana muslim seperti sarung juga dianjurkan. Namun, untuk urusan alas kaki, tidak ada ketentuan khusus.

"Memakai sarung lebih bagus. Kalau pakai sarung, sebaiknya jangan pakai sepatu. Tapi kalau memang harus pakai sepatu, ya tidak apa-apa," pungkasnya.




(mua/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads