Sejarah Halloween dan Fakta Menarik yang Jarang Diketahui

Eka Fitria Lusiana - detikJatim
Senin, 20 Okt 2025 02:00 WIB
ILUSTRASI HELLOWEEN. Foto: DW (News)
Surabaya -

Peringatan Halloween dirayakan setiap tanggal 31 Oktober. Sebagian masyarakat di dunia turut merayakannya. Perayaan Halloween mempunyai sejarah panjang dan fakta-fakta menarik yang menyertainya.

Perayaan Hallowen identik dengan tradisi "trick or treat" serta karakter simbolis lentera bernama Jack O Latern. Tak hanya itu, perayaan ini juga sering dikaitkan dengan pesta kostum hantu.

Mulai dari vampire, mumi, dan lain sebagainya. Meski di era modern saat ini tak ada pembatas jenis kostum pada karakter menyeramkan. Semua orang dapat merayakannya dengan kreativitas kostum masing-masing.

Namun, meski begitu, perayaan Halloween tetap identik dengan kostum seram dan kegiatan bertema horor. Tentu hal ini tidak terlepas dari sejarah asal-usul perayaan Halloween itu sendiri.

Sejarah Halloween

Tradisi Hallowen berasal dari festival Celtic kuno Samhain. Bangsa ini diperkirakan hidup sejak 2.000 tahun lalu. Sebagian besar berada di daerah yang sekarang menjadi negara Irlandia, Inggris, dan Prancis utara.

Samhain adalah perayaan keagamaan pagan yang berasal dari spiritual bangsa Celtic kuno. Mereka merayakan tahun baru pada tanggal 31 Oktober hingga 1 November.

Pada malam tahun baru itu, mereka meyakini bahwa batas antara dunia manusia dan roh menjadi kabur, sehingga dirayakan festival Samhain untuk mengusir para hantu orang mati.

Tradisi Samhain Menjadi Perayaan Halloween

Mengutip dari detikNews, pada abad ke-18, Paus Gregorius III menetapkan tanggal 1 November untuk menghormati semua orang kudus, atau yang dikenal dengan sebutan All Saints Day. Perayaan ini dilakukan dengan menggabungkan beberapa tradisi Samhain.

Nah, malam sebelum menggelar perayaan All Saints Day, atau tepatnya pada 31 Oktober dirayakan All Hallows Eve. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, penyebutan namanya berubah menjadi Halloween. Sejak itu dan sampai saat ini, peringatan setiap tanggal 31 disebut dengan Halloween.

Tradisi Halloween di Amerika

Meski tradisi Halloween berasal dari Eropa. Namun, tradisi ini lebih terkenal di Amerika. Pada pertengahan abad ke-19, Amerika didatangi imigran baru, salah satunya berasal dari Irlandia, yang kemudian turut mempopulerkan perayaan Halloween.

Tetapi, pada waktu itu, perayaan Halloween di Amerika masih sangat terbatas karena sistem kepercayaan Protestan dianggap masih kaku. Namun, ketika kepercayaan dan kebiasaan berbagai kelompok etnis dari Eropa dan Indian Amerika mulai bersatu, tradisi Halloween mulai dirayakan.

Perayaan Halloween menjadi kegiatan untuk merayakan panen. Pada 1920 hingga 1950, tradisi ini semakin berkembang dan menjadi liburan unggulan, terutama untuk kaum muda. Halloween yang semula menjadi tradisi mengusir hantu, dirayakan dengan beragam tradisi menyenangkan.

Fakta-fakta Menarik Perayaan Halloween

Halloween menyimpan banyak fakta menarik yang jarang diketahui. Perayaan yang sudah ada sejak 2.000 tahun lalu ini awalnya digelar bangsa Celtic untuk mengusir roh jahat saat festival Samhain setiap 31 Oktober.

Kini, Halloween identik dengan labu berwajah menyeramkan, kostum kreatif, tradisi trick-or-treating, serta warna oranye dan hitam yang khas. Meski populer di Amerika, perayaan ini juga dirayakan di berbagai negara dengan cara berbeda, dari Día de los Muertos di Meksiko hingga berbagai adaptasi di Asia.

1. Halloween Sudah Ada Sejak 2.000 Tahun Lalu

Perayaan Halloween pertama kali muncul sekitar 2.000 tahun yang lalu. Festival ini digelar bangsa Celtic kuno dalam perayaan Samhain setiap 31 Oktober. Tujuannya adalah mengusir hantu dan arwah yang diyakini kembali ke bumi pada malam itu.

2. Ikon Halloween Labu Berwajah Seram

Labu yang diukir menjadi wajah menyeramkan dikenal dengan sebutan jack-o'-lantern. Tradisi ini berasal dari legenda Irlandia tentang seorang pria bernama Stingy Jack, yang menipu iblis dan dilarang masuk surga maupun neraka.

Ia kemudian mengembara di bumi dengan bara api yang diletakkan dalam lobak yang diukir. Saat imigran Irlandia datang ke Amerika, mereka mengganti lobak dengan labu karena lebih mudah diukir.

3. Tradisi Trick-or-Treating

Anak-anak mengenakan kostum dan berkeliling dari rumah ke rumah untuk meminta permen. Tradisi ini dikenal trick-or-treating dan memiliki akar sejarah di Inggris, terkait All Souls' Day, di mana orang miskin mengunjungi rumah orang kaya untuk meminta makanan sebagai imbalan doa bagi jiwa orang yang sudah meninggal.

4. Kostum Halloween

Menggunakan kostum Halloween berawal dari tradisi Samhain untuk mengusir roh jahat. Kini, kostum tidak hanya menyeramkan, tetapi terinspirasi dari film, buku, dan budaya pop. Pilihan kostum bisa sangat beragam, sesuai selera masing-masing.

5. Warna Ikonik Oranye dan Hitam

Warna oranye dan hitam identik dengan Halloween. Oranye melambangkan musim panen dan labu, sementara hitam melambangkan kematian dan kegelapan, yang sesuai dengan tema perayaan ini.

6. Halloween Dirayakan di Berbagai Negara

Meski populer di Amerika, Halloween juga dirayakan di berbagai negara dengan cara berbeda. Di Meksiko, misalnya, ada perayaan Día de los Muertos atau Hari Orang Mati, berlangsung dari 31 Oktober hingga 2 November. Beberapa negara Asia juga mengadopsi tradisi Halloween dengan sentuhan lokal.

7. Halloween Menginspirasi Berbagai Aktivitas Modern

Selain kostum dan trick-or-treating, Halloween kini juga menjadi momen festival dengan parade, dekorasi rumah seram, pesta bertema horor, dan kontes labu berukir. Perayaan ini menjadi ajang kreativitas dan hiburan bagi semua usia.

Artikel ini ditulis Eka Fitria Lusiana, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.



Simak Video "Video: Kemeriahan Perayaan Halloween di Berbagai Negara"

(auh/irb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork