Penyebab Surabaya Puwanas Pol Akhir-akhir Ini

Muhammad Faishal Haq - detikJatim
Rabu, 15 Okt 2025 12:45 WIB
ILUSTRASI CUACA PANAS DI SURABAYA. Foto: Getty Images/iStockphoto/Pheelings Media
Surabaya -

Beberapa hari terakhir, cuaca Jawa Timur, khusunya wilayah Surabaya terasa lebih panas dari biasanya. Warga mengeluhkan teriknya sinar matahari yang menyengat bahkan sejak pagi hari. Fenomena suhu tinggi ini rupanya bukan tanpa sebab.

Prakirawan BMKG Juanda Thariq Harun Al Rasyiid menjelaskan cuaca panas yang dirasakan warga Jawa Timur belakangan ini disebabkan posisi Matahari yang sedang berada tepat di atas wilayah Jawa Timur (fenomena kulminasi utama).

Kondisi ini membuat intensitas penyinaran matahari dan radiasi ultraviolet meningkat, sehingga udara terasa lebih gerah dari biasanya. Kulminasi sendiri adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat menghilang, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Hal tersebut yang menjadikan kulminasi utama disebut sebagai hari tanpa bayangan.

"Gerak semu harian Matahari itu dari 23,5° lintang utara sampai 23,5° lintang selatan. Kebetulan saat ini memang Matahari lintangnya tepat di atas Jatim. Kalau Surabaya itu lintangnya di sekitar 7° lintang selatan, jadi memang saat ini udara terasa panas," kata Thariq kepada detikJatim, Rabu (15/10/2025).

BMKG mengingatkan masyarakat agar mewaspadai sejumlah dampak yang dapat timbul selama periode panas ekstrem ini. Cuaca yang terik dan kering berpotensi memicu kebakaran, terutama di area dengan vegetasi kering atau tumpukan sampah yang mudah terbakar.

"Untuk dampaknya, memang benar, mulai dari potensi kebakaran, kekeringan, hingga gangguan kesehatan akibat suhu yang tinggi," ujar Thariq.

Selain itu, suhu tinggi yang berkepanjangan bisa mempercepat proses pengeringan tanah serta menurunkan ketersediaan air di sumber-sumber dangkal. Dari sisi kesehatan, risiko dehidrasi, kelelahan akibat panas (heat exhaustion), hingga paparan sinar ultraviolet (UV) berlebih turut meningkat.



Simak Video "Video: Cuaca Jakarta Lagi Panas-Panasnya, Tahu Nggak Penyebabnya?"

(irb/abq)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork