Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan resmi ditetapkan sebagai daerah percontohan penerapan pembelajaran matematika ala Jepang. Penetapan ini dilakukan setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan pendidikan asal Tokyo, Sprix Inc.
Penandatanganan MoU berlangsung di kantor pusat Sprix, Metropolitan Plaza Building, Shibuya, Tokyo, pada Senin (6/10/2025). Dokumen kerja sama tersebut ditandatangani oleh Head of Global Division Sprix Inc, Shinya Sayu, dan disaksikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Lamongan, Chusnu Yuli Setyo.
Kerja sama ini menjadi langkah awal kolaborasi internasional dalam meningkatkan kemampuan numerasi guru dan siswa di Lamongan.
"Kami merasa terhormat menjadi daerah pertama di Indonesia yang dipercaya menjalankan program Sansu Learning. Harapannya, program ini bisa menjadi model pembelajaran matematika yang efektif di Indonesia," kata Chusnu.
Selama berada di Jepang, rombongan Dinas Pendidikan Lamongan juga berkesempatan meninjau proses belajar di SD Higashikanamichi, Tokyo. Sekolah yang memiliki sekitar 700 siswa itu telah menerapkan sistem pembelajaran berbasis tablet sejak pandemi tahun 2020.
"Aplikasi di tablet terhubung dengan Interactive Flat Panel, tapi gurunya tetap menjelaskan di papan tulis menggunakan kapur. Sederhana, tapi efektif," ujar Chusnu.
Sebelumnya, Sprix telah memetakan kemampuan 33 ribu siswa SD dan SMP di Lamongan melalui tes daring TOFAS, serta memberikan pelatihan guru secara gratis. Pada tahun 2025, program ini diperluas dengan bimbingan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat diakses melalui ponsel, tablet, atau laptop.
Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Shodikin, menyebutkan bahwa hasil kerja sama ini akan dipresentasikan kepada Kemendikdasmen agar dapat diterapkan di daerah lain.
"Ini merupakan kebanggaan bagi Lamongan dan semoga menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan numerasi nasional," ujarnya.
Sebagai informasi, Sprix juga telah menjalin kerja sama serupa dengan Kementerian Pendidikan Mesir serta sejumlah negara di kawasan Timur Tengah. Dengan dipilihnya Lamongan sebagai daerah percontohan, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang terlibat langsung dalam pengembangan program Sansu Learning dari Jepang
Simak Video "Video: Kisah Santri Korban Ponpes Al Khoziny, Mondok Karena Kemauan Sendiri"
(ihc/ihc)