Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kagum menyaksikan penampilan para siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 24 Kediri, saat kunjungan kerja pada Jumat (10/10/2025).
Dalam acara Dialog Kesejahteraan Sosial dan Sekolah Rakyat, siswa-siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem menampilkan kemampuan luar biasa mulai dari pembacaan puisi, pidato Bahasa Inggris, tari tradisional, hingga paduan suara.
"Sekolah Rakyat ini dipersembahkan oleh Bapak Presiden untuk membawa mereka yang selama ini tidak terbawa arus pembangunan. Semua biaya ditanggung negara agar anak-anak dari keluarga miskin tetap bisa sekolah," kata Gus Ipul, Jumat (10/10/2025).
Program Sekolah Rakyat merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk mengatasi kesenjangan pendidikan dan kemiskinan. Hingga kini, sudah berdiri 165 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia dengan total hampir 16.000 siswa.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul juga menegaskan tiga larangan mutlak di lingkungan Sekolah Rakyat: tidak boleh ada perundungan (bullying), kekerasan fisik maupun seksual, dan intoleransi dalam bentuk apa pun. Ia memimpin ikrar bersama seluruh siswa SRMA 24 Kediri.
"Sekolah Rakyat harus menjadi tempat yang aman dan memuliakan. Tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apa pun," tegasnya.
Menutup kegiatan, Gus Ipul mengingatkan kembali tiga prinsip utama Sekolah Rakyat: memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin.
"Banyak anak yang mengubur mimpinya karena tak punya kesempatan. Sekolah Rakyat hadir untuk menghidupkan mimpi itu. Siapa tahu, dari sini lahir seorang presiden," ujarnya optimistis.
Di Kediri, SRMA 24 menampung 100 siswa berasrama yang mendapat fasilitas penuh, mulai dari makan bergizi, seragam, pemeriksaan kesehatan, hingga laptop pribadi.
Salah satu siswa, Mey Nasila, mengaku bangga bisa belajar di sekolah tersebut.
"Dulu saya tidak pernah punya fasilitas seperti ini. Sekarang saya semangat belajar. Cita-cita saya ingin jadi Kowad," katanya.
Sekolah Rakyat tidak mengenal tes akademik dalam penerimaan siswa. Sebaliknya, dilakukan pemetaan talenta berbasis DNA untuk menggali potensi anak. Hasilnya, 37,4 persen siswa unggul di bidang STEM, 39,6 persen di sosial, dan 23 persen di bahasa.
Simak Video "Video: Mensos Titip Pesan Buat Bendahara-Tata Usaha Sekolah Rakyat"
(auh/hil)