Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember tengah menyusun strategi baru untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026 setelah adanya pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat. Pengurangan dana transfer yang diperkirakan mencapai sekitar Rp270 miliar menjadi tantangan besar.
Kendati demikian, Bupati Jember Muhammad Fawait menegaskan bahwa pihaknya akan memastikan program pembangunan dan pelayanan publik tidak terhenti.
"Penurunan dana transfer ini memang terjadi secara nasional, bukan hanya di Jember, dan dialami oleh semua kabupaten kota," katanya, Rabu (8/10/2025).
Pria yang akrab disapa Gus Fawait itu optimis bahwa penurunan tersebut akan terkompensasi oleh program bantuan lain dari pemerintah pusat. Dia menyebut program seperti Bantuan Presiden (Banpres) diharapkan akan meningkat secara signifikan di Jember.
"Insyaallah, walaupun Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) turun, tapi bantuan-bantuan seperti Banpres yang masuk ke Jember akan semakin besar," ujarnya.
Menurutnya, berbagai program bantuan ini akan menjadi kunci untuk menjaga keberlangsungan pembangunan, terutama pada sektor pendidikan dan infrastruktur daerah. Sebagai contoh, ia menyoroti peningkatan signifikan pada pembangunan fisik gedung sekolah di Jember tahun ini.
Gus Fawait yakin alokasi untuk pembangunan ini akan terus bertambah di tahun mendatang berkat dukungan pemerintah pusat.
"Tahun depan saya yakin tambah besar lagi, jadi penurunan DAK dan DAU mudah-mudahan tidak terlalu berpengaruh untuk Jember," paparnya.
"Kami, Pemkab Jember berkomitmen memastikan APBD 2026 tetap kuat dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat," tandasnya.
(akd/akd)