Bupati Jember Muhammad Fawait menegaskan pentingnya pembangunan daerah yang berorientasi pada data dan riset akademik. Ia meminta dukungan tenaga ahli dari Universitas Jember dalam percepatan pembangunan berbasis data.
Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi sangat penting agar arah kebijakan tetap fokus pada pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat.
"Angka kemiskinan secara absolutisme nomor dua terbanyak se-Jawa Timur," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kondisi tersebut menjadi tantangan besar yang harus segera diurai bersama. Pemkab Jember akan memusatkan perhatian pada upaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem dengan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Target jangka panjang Pemkab adalah menurunkan angka kemiskinan absolut di bawah 200.000 jiwa dalam lima tahun ke depan," tambahnya.
Ia menjelaskan seluruh program mulai dari Dinas Pendidikan, Pariwisata, hingga Pertanian akan diarahkan kepada sekitar 124.000 masyarakat d-sil 1 dan d-sil 2 yang termasuk kategori miskin ekstrem.
Lebih lanjut, Fawait menerangkan bahwa kerja sama dengan Unej dilandasi dengan hubungan baik antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi yang menjadi 'tetangga dekat'.
"Sehingga Unej ini sebagai tetangga Jember pasti diprioritaskan untuk bekerjasama," tuturnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Jember Iwan Taruna menyambut baik langkah Pemkab Jember untuk melibatkan kalangan akademisi dalam pembangunan daerah. Ia menegaskan komitmen Unej untuk mengimplementasikan Tridharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
"Unej harus menjadi 'Menara Air' alih-alih hanya menjadi 'Menara Gading' yang berarti harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di sekitarnya," ungkapnya.
"Unej juga memiliki kapasitas ahli-ahli lengkap mulai dari bidang sosial, humaniora, teknik dan kesehatan," pungkasnya.
(akd/akd)