Dalam kepercayaan masyarakat Jawa Timur, santet Pring Sedapur dikenal sebagai salah satu ilmu hitam paling berbahaya dan misterius. Konon, kekuatan santet ini mampu menyerang tidak hanya satu orang, tetapi seluruh anggota keluarga tujuh turunan, bahkan 12 generasi.
Konon, hanya sedikit orang yang memiliki kemampuan untuk melakukannya, dan risiko bagi pelaku pun sangat tinggi. Mitos ini tidak sekadar cerita seram, tetapi bagian dari warisan budaya yang mengingatkan masyarakat tentang bahaya praktik santet ekstrem.
Apa Itu Santet Pring Sedapur?
Dilansir dari YouTube Gus Muwafiq Terbaru 2024 - Menjungkir Balikan Santet Pring Sedapur, jenis santet ini adalah salah satu jenis ilmu hitam yang berasal dari Tulungagung, Jawa Timur.
Nama "Pring Sedapur" merujuk pada bambu yang tumbuh dalam satu rumpun, simbol dari keterikatan erat antar anggota keluarga. Berbeda dengan santet jenis lain, Pring Sedapur diyakini dapat menyerang seluruh anggota keluarga dan keturunannya, bahkan hingga 12 generasi.
Karakteristik dan Bahaya
Santet Pring Sedapur dikenal sebagai salah satu jenis ilmu hitam paling menakutkan dalam tradisi masyarakat Jawa Timur. Ciri khasnya terletak pada sasarannya yang luas, tidak hanya menimpa satu orang, tetapi seluruh anggota keluarga, bahkan keturunannya.
Selain itu, santet ini memiliki risiko balik yang tinggi. Di mana, pelaku atau orang yang mencoba mengobati korban bisa terkena dampak jika tidak memiliki kemampuan spiritual yang memadai. Ritual Pring Sedapur diyakini memerlukan proses yang kompleks dan jarang dilakukan.
Dalam beberapa versi cerita, pelaku harus mengorbankan anggota keluarga yang paling dicintai sebagai tumbal untuk memastikan efektivitas santet. Jika berhasil, dampaknya bukan hanya dirasakan korban, tetapi juga mempengaruhi seluruh rumah tangga dan keturunannya.
Baca juga: 9 Santet yang Paling Populer |
Praktik dan Ritual
Ritual santet Pring Sedapur digambarkan sebagai salah satu yang paling rumit dan berisiko tinggi dalam tradisi ilmu hitam Jawa. Tidak semua dukun atau orang pintar berani melakukannya, karena diyakini hanya mereka yang memiliki tingkat spiritual tinggi dan kemampuan khusus yang mampu menguasai ilmunya.
Dalam beberapa versi cerita, proses ritual ini dilakukan pada malam hari di tempat yang dianggap memiliki energi kuat, seperti dekat rumpun bambu, makam tua, atau aliran sungai. Pelaku biasanya menyiapkan media sesaji, seperti bunga, dupa, dan benda-benda pribadi milik target, lalu membacakan mantra khusus untuk "mengirim" energi negatif kepada korban.
Kepercayaan masyarakat menyebut, agar santet ini bekerja, pelaku harus melibatkan tumbal, sering kali anggota keluarga sendiri yang paling dicintai, sebagai bentuk "bayaran" agar kekuatan ilmu itu sempurna. Karena itu, santet Pring Sedapur dianggap berbahaya bukan hanya bagi korban, tapi juga bagi pelaku.
Jika ritual berhasil, dampaknya diyakini tidak hanya menyerang korban langsung, tetapi juga menular ke seluruh penghuni rumah dan keturunan berikutnya. Efeknya bisa berupa penyakit misterius, kemalangan beruntun, atau kematian tanpa sebab jelas.
Cara Mengatasi dan Menangkal
Meski santet Pring Sedapur dikenal sebagai salah satu ilmu hitam paling berbahaya, masyarakat percaya kekuatan spiritual dan keteguhan iman dapat menjadi pelindung utama. Dalam tradisi Jawa dan Islam, beberapa cara diyakini bisa membantu menangkal atau menetralisir pengaruh ilmu hitam ini.
1. Ruqyah
Ruqyah merupakan metode penyembuhan spiritual dengan membaca ayat-ayat Al-Qur'an dan doa tertentu untuk mengusir energi negatif. Praktik ini biasanya dilakukan ustaz atau praktisi ruqyah berpengalaman, dan dipercaya mampu memulihkan kondisi fisik maupun batin korban santet.
2. Amalan Ibadah
Masyarakat meyakini bahwa meningkatkan amalan ibadah, seperti salat, zikir, dan sedekah, dapat memperkuat "perisai" spiritual seseorang. Dengan menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan, individu dianggap lebih terlindungi dari pengaruh jahat atau niat buruk orang lain.
3. Membalikkan Ilmu
Dalam beberapa kepercayaan lokal, ada pula cara membalikkan ilmu kepada pengirimnya. Namun, langkah ini dianggap berisiko tinggi, karena bisa memicu balasan spiritual yang lebih besar jika tidak dilakukan orang dengan kemampuan khusus.
4. Doa Penangkal
Selain itu, banyak yang mengamalkan doa-doa perlindungan, seperti ayat Kursi, surah Al-Falaq, dan An-Naas. Doa ini diyakini bisa menjadi tameng dari gangguan setan, 'ain (mata jahat), maupun sihir.
Pada akhirnya, baik menurut pandangan agama maupun budaya lokal, kekuatan spiritual dan niat baik diyakini lebih besar daripada energi negatif apa pun yang dikirim melalui santet.
Dilansir Repository UGM, secara ilmiah, santet, termasuk Pring Sedapur, belum dapat dijelaskan. Namun, dalam kajian antropologi agama, santet dipandang sebagai bagian dari tradisi lisan dan ritual sakral dalam komunitas tertentu. Mantra-mantra yang digunakan dalam santet memiliki struktur linguistik dan fungsi sosial tertentu.
Santet Pring Sedapur adalah bagian dari kepercayaan dan budaya lokal yang memiliki dampak psikologis dan sosial yang signifikan. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tentang keberadaannya atau dampaknya, penting untuk memahami konteks budaya dan sosial di balik fenomena ini.
Jika seseorang merasa terpengaruh atau terganggu hal-hal mistis, maka dia disarankan untuk berkonsultasi dengan pihak yang berkompeten, baik dalam bidang spiritual maupun medis.
Simak Video "Kata Kemenparekraf soal Isu ASN Ogah Pindah ke IKN gegara Takut Santet"
(auh/irb)