Puluhan pedagang kaki lima (PKL) dan mahasiswa di Tuban menggelar demo. Mereka memprotes kebijakan Bupati Aditya Halindra Faridzky atau Lindra yang merelokasi tempat berjualan.
Demo tersebut digelar di depan Kantor Bupati Tuban. Kehadiran para PKL ini juga didapingi dengan puluhan pemuda dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Dalam orasinya, mereka menuntut agar pemerintah mengembalikan lokasi berdagang ke area Alun-alun Tuban. Sebab selama ini mereka direlokasi ke kawasan Pantai Boom yang dinilai sepi pengunjung dan tak menguntungkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan berjualan lagi di Alun-alun, ini sebagai bentuk protes atas ketidakjelasan jawaban dari pemerintah," kata salah satu peserta demo dari mahasiswa, Wafa, Selasa (7/10/2025).
Wafa menambahkan, aksi yang mereka lakukan untuk menagih janji Bupati Tuban yang pernah berkomitmen memberikan solusi bagi para PKL. Ia menilai pemerintah seolah lepas tangan terhadap nasib pedagang kecil yang kini kesulitan mencari nafkah.
"Kami hanya ingin kejelasan. Dulu Bupati berjanji mencarikan tempat yang layak agar kami tetap bisa berjualan dan menyambung hidup, tapi sudah 10 bulan, janji itu belum juga ditepati," ujar Wafa.
Senada, Sujud Wahyudi, salah seorang PKL yang turut dalam aksi tersebut, mengaku kehidupan mereka kian berat sejak direlokasi ke kawasan parkir Wisata Pantai Boom.
Menurutnya, sejak pindah dari Alun-Alun Tuban, pendapatan mereka merosot tajam karena sepinya pengunjung. Kondisi itu membuat dirinya dan pedagang lain kesulitan mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Omzet kita turun drastis, kadang sehari kita cuma dapat 10 ribu sampai 15 ribu, kadang juga minus," ungkap Sujud.
Namun upaya massa untuk bertemu langsung dengan Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, tak membuahkan hasil. Massa kemduian ditemui oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Agus Wijaya, bersama Plt. Kasatpol PP Tuban, Siswanto.
"Mas Bupati sedang di luar kota, jadi belum bisa menemui teman-teman PKL secara langsung," ujar Agus Wijaya di hadapan massa PKL.
Agus Wijaya mengatakan, seluruh aspirasi yang disuarakan para PKL dan massa PMII akan ditampung dan segera disampaikan kepada Bupati Tuban begitu beliau kembali.
Bahkan ia berharap para pedagang dapat bersabar dan menahan diri, sembari pemerintah mencari solusi terbaik bagi keberlangsungan usaha mereka. "Dengan demikian, persoalan ini dapat diselesaikan tanpa harus menimbulkan gejolak di lapangan," kata Agus.
Aksi sempat diwarnai adu mulut antara massa dengan perwakilan Pemkab Tuban. Para demonstran merasa kecewa dan tidak puas dengan jawaban yang disampaikan, karena dianggap belum memberikan kejelasan atas nasib mereka.
Massa akhirnya membubarkan diri sambil melontarkan ancaman akan kembali membuka lapak di kawasan Alun-Alun Tuban sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil.
(auh/abq)